Jakarta, Senin. 
Dewan Pengurus Pusat GERAKAN PENGAWAL SUPREMASI HUKUM (DPP GPSH)  mempertanyakan kenapa Mentri BPN lambat 
">
Kamis, 25 April 2024  
 
DPP GPSH: KAPAN OKNUM BPN KARANG ASEM BALI DIGEBUG & DICOPOT ?

Kah | Serba-Serbi
Senin, 10 Oktober 2022 - 07:45:04 WIB

Ismail
TERKAIT:
   
 
PERS REALESE :

Jakarta, Senin. 
Dewan Pengurus Pusat GERAKAN PENGAWAL SUPREMASI HUKUM (DPP GPSH)  mempertanyakan kenapa Mentri BPN lambat gebug & copot oknum oknum BPN Karang Asem,Provinsi Bali yang diduga  termasuk dalam "gerombolan mafia tanah ". Hal itu perlu dipertanyakan DPP GPSH mengingat terkait perkara perampokan 4 (empat) hektar tanah milik rakyat kecil I Ketut Rasih dan I Made Rusdiana yang dilaporkan DPP GPSH beberapa bulan lalu belum ada tindakan dari Mentri BPN.  Padahal Wakil Menteri BPN Raja Juli Antoni sudah datang ke lokasi namun sampai saat ini tidak ada langkah signifikan lainnya yang akan ditempuh Kementrian BPN. 

"Lelet, lambat,  lambat sekali penanganannya. Kami khawatir jika gerombolan mafia tanah ini belum juga diusir dari jajaran Kementrian BPN Pusat,  sehingga mereka masih bisa mengatur orang orang baik di Kementrian. Jika Pak Mentri Hadi Tyahyanto dan Bang Raja Juli Antoni sebagai WakiL Mentri BPN kerjanya lambat dan tidak tegas maka diprediksi nasibnya akan kena resufle lagi, "ujar Ketua Umum DPP GPSH H. M. Ismail, SH,  MH, Senin (10/10/2022) di Jakarta. 

Terkait kasus  tanah di Karang Asem Baki dijelaskan oleh  H. M. Ismail bahwa awalnya sekitar tahun 1970 tanah milik Kakek dari I Ketut Rasih dan I Made Rusdiana luasnya 122.600 m2 (Seratus Dua Puluh Dua Ribu Enam Ratus Meter Persegi). Tapi aneh pada 25 Novembet 2021 keduanya ajukan  pengukuran tanah seluas 4.000 m2 (Empat Ribu Meter Persegi) BPN karang Asem Bali dan baru dapat jawaban 6 (enam)  bulan kemudian tepatnya 11 April dan 26 April 2022. Keduanya dapat jawaban melalui Kasie Survei dan Pemetaan Kantor Pertanahan Kabupaten Karang Asem, Prov Bali, Made Widiartana bahwa permohonan tersebut tidak dapat diproses oleh karena OVERLAP dan sudah ada sertifikat atas nama orang lain. Dan anehnya lsgi pemilik. sertifikat yang memakai tanah milik keduanya itu dirahasiakan. Tidak ada keterbukaan dari pihak BPN Karang Asem Bali. 

Oleh karena itu menurut Ketum DPP GPSH H. M. Ismail, SH, MH sudah layak dan sudah saatnya oknum oknum yang terlibat dalam mata rantai getombolan mafia tanah di Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali ini di gebug,  di copot dan dipenjarakan. Sebaliknya pihak Kementrian BPN juga jangan lambat,  jangan ragu ragu dan jangan takut ambil putusan untuk penjarakan oknum oknum BPN yang jadi kaki tangan gerombolan mafia tanah.  

"Kasus kasus tanah berskala kecil saja masih ratusan ribu yang belum tertangani, padahal kasus kasus besar berskala puluhan ribu hektar juga tengah menunggu kehebatan Pak Mentri dan Bang Raja Juli Antoni Wakil Mentri.  Saya khawstir Yang Mulia Presiden Jokowi tidak puas,  lantas mengganti kembali susunan Mentri Mentrinya, " Ismail mengingatkan. 

          ooooooooooOOOOOoooooooooooo

Trm ksh atas pemuatannya. 

Informasi hub : H. M. ISMAIL. 
HP / WA : 0852.1547.5999.
e-mail : ismaillawfirm@gmail.com.


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  •  
     
     
    Kamis, 10 September 2020 - 11:33:25 WIB
    MOI Gesa Persyaratan Konstituen Dewan Pers
    Kamis, 30 September 2021 - 20:04:56 WIB
    Peringati HUT TNI, Kodim1007/Banjarmasin Lakukan Anjangsana dan Berikan Tali Asih Ke Purnawirawan da
    Kamis, 09 September 2021 - 10:07:33 WIB
    Panik Gak! Bapenda Riau Bakal Kejar Tunggakan Pajak Mobil Mewah
    Jumat, 08 Januari 2021 - 17:23:20 WIB
    Hadapi MTQ XXXIX Riau 2021, Pemkab Pelalawan Kunjungi Kampar
    Senin, 13 Januari 2020 - 02:55:26 WIB
    kabar Gembira
    Sriwijaya Air Group Tambah Jatah Bagasi Gratis Pelanggannya
    Minggu, 13 Februari 2022 - 09:59:34 WIB
    Pertandingan Sepakbola Bupati Cup Dengan Total Hadiah Rp 250 Juta Resmi Dibuka Bupati Bakhtiar
    Minggu, 24 Maret 2024 - 15:28:47 WIB
    Safari Ramadan di Rokan Hilir, Pj Sekdaprov Riau Indra: Sekalian Balik Kampung
    Kamis, 19 Agustus 2021 - 11:26:46 WIB
    Bupati Rohil Afrizal Sintong Resmikan Coffe Uyang Bagan (CUB)
    Senin, 28 September 2020 - 12:40:15 WIB
    Jokowi: Kesembuhan Covid-19 RI Masih di Bawah Rata-rata Dunia
    Kamis, 23 Juni 2022 - 23:24:17 WIB
    651 Hektare Lahan di Riau Terbakar pada Semester Pertama 2022
    Senin, 03 Agustus 2020 - 12:59:15 WIB
    LAWAN COVID-19
    Alami Lonjakan Kasus, 15 Pasien Terkonfirmasi Positif Covid-19 Kampar Dalam Sehari
    Rabu, 25 Januari 2023 - 13:54:50 WIB
    Anggota Komisi I DPRD JABAR Kunjungan Kerja Ke Desa Cibuntu Kab Kuningan
    Sabtu, 23 April 2022 - 17:15:59 WIB
    Lapas Pemuda Kelas IIA Tangerang Gelar Sidak Gabungan Bersama BNN, POLRI dan TNI
    Kamis, 15 April 2021 - 17:01:57 WIB
    Komisi I: Bogor Timur Sudah Siap Secara Administrasi Jadi Calon Daerah Otonomi Baru
    Kamis, 08 Juni 2023 - 11:23:49 WIB
    Pemkab Rokan Hilir Gelar Pisah Sambut Dandim 0321/Rohil
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved