PELALAWAN - Sangat disayangkan kinerja tenaga honor di tempat bersejarah di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, karena diduga tidak disiplin atau jarang masuk namun gaji tetap lancar di bayarkan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pelalawan.

Bagaimana tidak, beberapa kali wartawan datang ketempat bersejarah di Kecamatan Pelalawan, seperti Istana Sayap, Makam Jauh, Makam Dekat, Makam Mempusun dan tempat lainnya, namun tidak semuanya terlihat ada penjaga atau tenaga kebersihan. Terkecuali di Istana Sayap dan itu pun hanya terdapat 1 sampai 2 orang.

Bahkan dibawah istana sendiri sering terlihat sampah berserakan dan banyak kotoran kambing. Tak jarang juga rumput di samping Istana Sayap terlihat tumbuh cukup tinggi.

Misalnya saja pada hari Kamis (03/02/2022), salah seorang wanita yang mengaku sebagai penjaga sekaligus tenaga kebersihan yang di temui di Istana Sayap mengaku bahwa seluruhnya mereka (tenaga honor) berjumlah 19 orang.

Saat ditanya mengapa hanya dua orang yang ada di Istana Sayap, ia mengaku bahwa mereka bekerja dengan sif dan tidak semuanya di Istana Sayap.

"Kami pake sif, nggak semuanya disini (Istana Sayap). Ada yang tugasnya di Makam Jauh, Makam Dekat, di Meriam, di Mempusun dan tempat lainnya," ungkapnya.

Penerapan kerja dengan cara sif tersebut ternyata merupakan inisiatif mereka sendiri, bukan dari Disparpora Kabupaten Pelalawan.

"Kami yang buat jadi sif, biar bisa gantian dan biar ada liburnya," ucapnya.

Dikarenakan saat ini tidak ada lagi UPT, mereka bekerja langsung dibawah naungan Disparpora Kabupaten Pelalawan. Soalnya gaji, ia mengaku tetap lancar.

"UPT tidak ada lagi, langsung dari dinas. Ketua kami disini namanya Anwar. Gaji kami tetap lancar pak," katanya.

Anehnya, ia juga mengaku bahwa alat kebersihan cukup sulit dari dinas. Bahkan kadang mereka bawa sapu dari rumah.

"Kadang kami bawa sapu dari rumah pak," tuturnya.

Sementara itu, Anwar yang disebut sebagai ketua untuk tenaga honor tempat bersejarah di Kecamatan Pelalawan itu, ia mengaku bahwa ia bukan ketua.

"Sebenarnya saya bukan ketua, saya sama tingkatnya dengan yang lain, sama-sama tenaga honor. Mungkin karena saya sering ke Kerinci dan sering komunikasi dengan pihak dinas, makanya mereka bilang saya ketua," katanya saat ditemui wartawan di Jl.Akasia, Pangkalan Kerinci, Sabtu (05/02/2022).

Ketika ditanya terkait kedisiplinan tenaga honor disana, Anwar mengaku bahwa tidak dapat berbuat lebih karena kedudukan mereka semua sama. Ditambah lagi, menurutnya yang lain itu memiliki orang yang berpengaruh dibelakang mereka.

"Saya tidak bisa menekan mereka harus disiplin. Selain kedudukan kami sama, dibelakang mereka ada orang-orang besar. Berbeda dengan saya," terangnya.

Mengenai peran dinas, Anwar menjelaskan bahwa dinas memang menyalurkan bantuan seperti sapu dan minyak solar, namun tidak rutin.

"Sapu ada dari dinas. Minyak jenis solar pun ada, tapi tidak rutin. Minyak itu mereka kasi kalau nggak salah 1 kali per enam bulan. Itu satu jerigen yang 30 liter," ungkapnya.

Ditempat terpisah, salah seorang masyarakat yang tidak ingin dibeberkan identitasnya mengaku bahwa beberapa waktu lalu saat melakukan rehab di Makam Dekat  tumbuhan kayu liar didalam area makam tersebut sangat banyak.

"Waktu saya kerja disana, dijalan menuju kesana saja rumputnya sudah setinggi badan orang dewasa. Pohon liar banyak dalam area makam, kurang lebih seukuran lengan orang dewasa. Tidak ada penjaga ataupun yang membersihkannya. Saat itu saya beserta beberapa orang membersihkan sekaligus menebang pohon-pohon itu," jelasnya.

Disisi lain ketika Kepala Disparpora Kabupaten Pelalawan, Andi Yuliandri, dikonfirmasi terkait kinerja tenaga honor di tempat bersejarah di Kecamatan Pelalawan, ia tidak memberi tanggapan.

Berhubung sangat sulit ditemui, wartawan melakukan konfirmasi kepada Kepala Disparpora Pelalawan melalui Whatsapp pribadinya para hari Rabu (09/02/2022). Hingga berita ini dipublikasikan, tidak ada penjelasan dari Andi Yuliandri. (Abdul/Tim)