DUMAI |  TIRASKITA.COM - Hari pertama kerja menjadi kepala daerah Kota Dumai usai dilantik pada Jumat, 26 Februari 2021 pekan lalu, Paisal, Wali Kota Dumai turun langsung meninjau lokasi permasalahan sampah, karhutla dan infrastruktur, Senin (1/3/2021) tadi siang.

Turunnya Paisal usai melakukan rapat terbatas bersama sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Dumai, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai di ruang rapat kantor Wali Kota Dumai, Jalan Tuanku Tambusai Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur.

"Dan hari ini (Senin) hari pertama  saya, sekaligus saya turlap melihat program prioritas di Kota Dumai, mulai dari penanggulangan bencana karhutla, penanganan sampah yang tersebar di sejumlah titik di pinggir jalan dan pembenahan infrastruktur sesuai janji saya kemarin kepada Gubri (Syamsuar) setelah dilantik,"terang Paisal yang kala itu didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Dumai Syahrinaldi.

Dimulai dari penanggulangan bencana karhutla, dirinya langsung berkoordinasi dengan BPBD untuk memantapkan sinergi dan koordinasi dalam program pencegahan dan penanganan karhutla serta bencana asap.

Untuk infrastruktur, dikatakan dia, sebagai orang yang diamanahkan masyarakat Dumai, ia bertekad akan menjemput anggaran ke Pemerintah Pusat dalam rangka peningkatan program penanganan banjir.
"Banjir adalah permasalahan klasik, yang ada juga hubungannya dengan permasalahan sampah yang berserakan hampir di seluruh saluran pembuangan di Dumai, nah itu yang akan kita benahi, meskipun kita keterbatasan anggaran, namun kita berusaha semaksimal mungkin untuk menangkap peluang yang ada,"ujar dia memaparkan.

Selain itu dia juga sudah berkoordinasi dengan Dinas PUPR agar dilakukan pengerukan sungai dan pengerjaan embung dengan sistem kebut.

Karena embung sebagai salah satu upaya guna mengatasi permasalahan banjir di Kota Dumai yang banyak mengenangi rumah warga.

Untuk itu, Wali Kota menginginkan seluruh peralatan dikerahkan untuk merealisasikan pengerukan sungai dan embung tersebut.

"Embung nantinya dapat menampung air dari Sungai Dumai supaya tidak terjadi banjir di musim penghujan,"ucap dia tegas.

Wali Kota juga menginstruksikan kepada dinas terkait agar menganggarkan dan menginvetarisir peralatan-peralatan yang mendukung pembangunan embung dan mempercepat pembangunan infrastruktur lainnya, sehingga di APBD Perubahan nanti dapat direalisasikan.

“Penanganan banjir juga dilakukan dengan pembersihan sungai dan drainase di seluruh jalan secara rutin,” ujar Paisal.

Kemudian untuk masalah sampah, mantan Kepala Dinas Kesehatan Kota Dumai ini meminta agar DLH mengoptimalkan penyediaan bak sampah di titik tertentu dan meningkatkan kegiatan pembersihan sampah sehingga terciptanya lingkungan bersih.

"Yang kita lihat selama ini permasalahan Dumai yang paling tampak adalah sampah berserakan dimana-mana. Jadi harus kita ubah kebiasaan lama. Selain disediakannya tempat pembuangan sampah, kita juga menginstruksikan agar pembersihan sampah lebih optimal lagi, karena sampah memang erat kaitannya dengan masalah banjir di Dumai, untuk itu pembersihan bagian seluruh saluran pembuangan harus dirutinkan,"katanya menegaskan.

*Ini 5 Hal Prioritas pada Ratas Bersama Wako Dumai*

Senada disampaikan Kepala Bidang Alat Berat dan Pembekalan (Alkal) Dinas PUPR Kota Dumai, Riski Kurniawan. Kepada riaulink.com usai turlap bersama Wako Dumai tadi menyampaikan jika ada lima hal yang diprioritaskan pada rapat kerja tersebut.

Di antaranya penanganan banjir dalam rangka pembersihan sunga Dumai secara rutinitas.

Kedua, penanganan pembersihan parit-parit di seluruh jalan di Kota Dumai.

Ketiga, penanganan rutinitas pembersihan sampah dan pengadaan bak sampah.

Keempat, pembelian unit escavator ampibi sesegera mungkin. "Dan terakhir penanganan karhutla dengan maksimal,"ucap dia menjabarkan.

"Khusus untuk rencana pembuatan embung, serta normalisasi sungai merupakan program 100 hari kerja Wali Kota Dumai bersama pak Wakil  (Amris),"terang Riski.

"Selama ini saya sudah mengajukan pengadaan escavator ampibi, namun baru direalisasikan satu unit dan itu berukuran kecil. Dengan adanya alat berat kan memudah kerja kita untuk melakukan penanganan banjir,"terang dia.

"Dan alhamdulillah, di tahun ini, pak Wali (Paisal) juga menyetujui keinginan kita agar kembali menambahkan satu unit alat berat untuk pengerukan. InsyaAllah salah satu langkah untuk mengatasi banjir bisa terealisasi,"pungkasnya singkat.***

sumber : riaulink.com