Pandemi telah menghentikan proses pembelajaran
klasik. Saat ini proses KBM diharuskan menggunakan media teknologi.
Mulai dari zoom, WhatsApp ataupun media televisi.
Plt Walikota Cimahi Lakukan Pembahasan Dengan Lembaga Kursus dan SMK
| Jawa Barat Senin, 15 Februari 2021 - 16:54:47 WIB
TERKAIT:
CIMAHI | TIRASKITA.COM - Pandemi telah menghentikan proses pembelajaran klasik. Saat ini proses KBM diharuskan menggunakan media teknologi. Mulai dari zoom, WhatsApp ataupun media televisi.
Ditemui seusai rapat bersama Dinas Pendidikan Kota Cimahi. Plt Walikota Ngatiyana memaparkan beberapa hasil rapat. Diantaranya terkait pembelajaran pada PPKM ke-3 Kota Cimahi.
“Hari ini kami melakukan rapat bersama Sekda dan Kadisdik selaku leading sektornya. Membahas proses belajar mengajar di Kota Cimahi. Untuk proses tatap muka di Kota Cimahi hanya 14 persen yang setuju dari tiap-tiap sekolah. Jadi Kota Cimahi belum melaksanakan proses pembelajaran tatap muka untuk SMK dan SMA,” Kata Plt Walikota.
Dijelaskan Plt, proses belajar Kota Cimahi akan merangkul salah satu TV Swasta untuk bekerjasama dalam penyampaian pembelajarannya.
“Pemerintah akan menurunkan guru-guru CPNS baru untuk langsung terjun ke anak-anak yang belum bisa baca tulis, dalam hal ini Paud atau TK. Mereka akan jemput bola,” tambahnya.
“Konsep pembelajaran nanti apabila terdapat masyarakat yang tidak memiliki TV nanti akan diadakan TV dikantor RW atau RTnya. Terobosan-terobosan ini dilakukan agar proses pembelajaran berjalan baik,” jelasnya.
Dikatakan Plt, setiap progres akan dilaporkan ke Kemendikbud ataupun Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apalagi untuk SMK atau SMA yang leading sektornya di Provinsi Jabar. Untuk mulainya PTM di SMK akan dibicarakan lebih lanjut.
Terkait vaksinasi guru, Plt menjelaskan ada 4.400 guru sudah didaftarkan. Sedangkan Tenaga Nakes dari 7.700 sekian, masih belum semuanya mendapat vaksin. Vaksin rencana akan didatangkan dari Provinsi tanggal 17 bulan ini dan itu dari Biofarma diperuntukan untuk Lansia dan petugas yang dilapangan seperti guru.
“Jadi prioritasnya untuk Lansia. Mekanismenya akan dilakukan pengumpulan melalui rumah sakit atau pusat kesehatan. Lansia sudah diusulkan dari Dinkes. Kuotanya akan diberikan oleh Provinsi Jawa Barat,” tutupnya. (Arif S)