Tertarik mengoleksi kendaraan mewah, tapi baru sekadar impian? Ingin mobil super cepat, keren, dan fotogenik tapi mundur karena harga selangit? Punya niat positif untuk mengurangi polusi udara? Jika ditanya mobil impian sem">
Jum'at, 29 Maret 2024  
 
Potensi Nikel Indonesia Menarik Industri Berinvestasi! Mobil Listrik Siap Meluncur?

| Lifestyle
Minggu, 31 Januari 2021 - 15:54:48 WIB


TERKAIT:
   
 

TIRASKITA.COM - Tertarik mengoleksi kendaraan mewah, tapi baru sekadar impian? Ingin mobil super cepat, keren, dan fotogenik tapi mundur karena harga selangit? Punya niat positif untuk mengurangi polusi udara? Jika ditanya mobil impian semua orang saat ini, mungkin merujuk kepada mobil listrik yang sekarang lagi booming. Banyak orang yang menaruh minat terhadap mobil keren, super cepat, ramah lingkungan, dan hemat ini. Namun, di balik keunggulannya dibanding mobil konvensional, mobil listrik ini masih terbilang langka. Terlebih, di Indonesia belum memiliki stasiun pengisian baterai yang memadai. Meski begitu, pemerintah berambisi menjadikan Republik Indonesia sebagai produsen kendaraan berbasis listrik.

Berbicara mengenai kendaraan listrik (dalam hal ini mobil listrik). Sebenarnya, mobil listrik justru sudah pernah populer ratusan tahun lalu. Dari pertama diproduksi hingga akhirnya terkenal. Lalu, kalah bersaing dengan mobil konvensional karena persediaan BBM yang melimpah. Namun, perlahan kembali setelah berjaya di luar angkasa dengan diciptakannya 'mobil' listrik rover bulan.

Berikut ringkasan sejarah mobil listrik:
Spoiler for Ringkasan Sejarah Mobil Listrik:Setelah berjaya puluhan tahun lalu, hingga eksistensinya meredup. Maka, sekarang mobil listrik kembali booming. Terutama di negara-negara Amerika, Eropa, Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Hal ini pun didorong oleh perjanjian global untuk mengurangi emisi karbon yang menyebabkan krisis iklim sebelum 2050. Karena memang sekarang pencemaran udara terjadi di mana-mana yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Hal itu berdampak buruk bagi bumi kita. Jika bukan kita yang menjaga planet ini, siapa lagi? Salah satu solusi dunia untuk masalah lingkungan ini yaitu dengan mengganti mobil konvensional dengan diproduksinya mobil listrik.

Itulah kenapa, kita pun bisa menaruh harapan saat 2050 lah mobil listrik dapat menguasai jalanan. Tapi nyatanya, sebelum itu pun banyak negara, contohnya Inggris, sudah mengumumkan bahwa mobil BBM akan dilarang dijual mulai tahun 2030. Bahkan, para ahli menduga harga mobil listrik akan bisa murah dan bersaing dengan mobil BBM mulai tahun 2023. Jadi, begitulah kondisinya di skala global. Tapi, di negara kita sendiri, apa kabarnya? Apakah sudah siap dan mampu menjadi produsen mobil listrik seperti yang digaungkan?

Sayangnya, Indonesia sepertinya masih harus menunggu lebih lama. Karena mobil listrik memang sudah ada, tapi masih sedikit dan harganya mahal. Stasiun tempat ngecharge mobil listrik pun belum sebanyak bintang di angkasa. Selain itu, Indonesia harus bisa mendapatkan sumber listrik dari energi bersih, bukan dari batu bara yang masih menjadi sumber utama listrik saat ini. Dan kelihatannya, PR transportasi Indonesia masih sebanyak ikan di lautan. Dari semua emisi energi yang kita hasilkan. Nyatanya, 1/4-nya itu datang dari transportasi. Standar emisi kendaraan dan kualitas udara kita masih lemah. Kita pun masih belum punya peta yang jelas untuk menyelesaikan masalah emisi energi dan kendaraan.

Untuk sekarang, salah satu cara dan wacana untuk menghadapi masalah itu, yaitu dengan mengganti BBM menjadi biodiesel sebagai jalan alternatif untuk mengurangi emisi energi. Namun, beralih dari fosil ke biodiesel belum tentu menjadi solusi ideal. Karena perlu diketahui, biodiesel didapat dari kelapa sawit. Which is, itu justru bisa meningkatkan emisi karbon karena adanya penebangan dan pembakaran hutan demi lahan kelapa sawit. Maka dari itu, mungkin sekarang waktu yang tepat untuk mobil listrik dan bahan bakar rendah emisi naik panggung. Apalagi Indonesia punya segudang potensi sumber energi bersih yang dapat dimanfaatkan sebagai bentuk kontribusi dalam pengembangan mobil listrik ini.

Pemerintah juga berencana membangun industri mobil listrik di Indonesia. Tidak hanya berdampak positif bagi lingkungan saja, tapi juga akan berimbas baik terhadap perekonomian. Salah satunya, bisa membuka lapangan pekerjaan. Hm, memang seberapa besar sih pengaruhnya terhadap perekonomian? Apakah ambisi RI untuk menjadi produsen mobil listrik dapat segera terealisasi? Tetap scroll up dan jangan lupa disimak ya, Gan Sist.

Pemerintah Republik Indonesia dapat dikatakan sedang berfokus untuk membuka peluang investasi sebesar-besarnya dengan skala kebijakan yang mendukung terciptanya peluang investasi, baik dari dalam maupun luar negeri. Di mana, salah satu sektor yang akan dijajaki RI sebagai peluang investasi adalah sektor otomotif dengan teknologi yang diprediksi akan menjadi teknologi masa depan, yakni kendaraan berbasis listrik. Sejumlah produsen kendaraan listrik dari manca negara pun berbondong-bondong merapat ke Indonesia untuk bisa berinvestasi.Indonesia diproyeksikan akan menjadi produsen kendaraan listrik di masa depan. Saat ini pun sudah ada sejumlah perusahaan yang terang-terangan mempublikasikan bahwa pihaknya dalam waktu dekat akan membangun pabrik mobil listrik dengan nilai investasi yang besar dan spektakuler. Perusahaan itu di antaranya, Toyota Group (28 Triliun), Honda Group (5,1 Triliun), Hyundai (21,8 Triliun), dan Tesla yang akan melakukan pembahasan mengenai rencana besarnya tersebut tahun depan. Dari nilai investasi sebesar itu, ini menjadi good news sebagai bentuk dukungan terhadap upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk dapat mengurangi emisi dan juga impor minyak bagi kendaraan-kendaraan konvensional.

Dari dukungan perusahaan melalui nilai investasi yang luar biasa ini, tersirat pertanyaan: mengapa sih Indonesia jadi dilirik sejumlah perusahaan otomotif besar untuk membangun mimpinya di tanah air? Yuk, cari tahu jawabannya. For your information, para perusahaan besar itu tidak hanya menggelontorkan dana investasinya saja. Akan tetapi, mereka pun mempersiapkan dari berbagai aspek. Salah satunya, tanah yang menjadi tempat dibangunnya pabrik mobil listrik nantinya. Tanah yang dibutuhkan pun tidak tanggung-tanggung, yaitu mulai dari 77-250 hektare. Nah, saat ini pemerintah sedang menyiapkan semua hal yang dibutuhkan perusahaan otomotif tersebut untuk merealisasikan rencana besarnya. Selain itu, pastinya untuk bisa memproduksi mobil listrik diperlukan energi bersih sebagai bahan baku pembuatan baterai listrik nantinya. Di sinilah Indonesia menjawab poin penting tersebut.
Indonesia memang memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi primadona nikel di mata dunia. Tentunya, yang menjadi bahan baku untuk membuat baterai listrik ini adalah nikel sebagai sumber untuk menggerakkan mesin kendaraan berbasis listrik nantinya. Untuk nikel sendiri, Indonesia telah menguasai sebanyak 27% dari pasokan dunia dengan potensi cadangan nikel RI sebanyak 23,7% atas cadangan dunia. Total cadangan nikel RI sebanyak >9 miliar metrik ton. Daerah di Indonesia yang ditemukan memiliki cadangan nikel paling banyak saat ini berada di provinsi Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara. Sudah dipastikan karena potensi itulah mengapa perusahaan besar otomotif dunia berminat menanamkan investasinya di negeri ini.

Dari sekian banyak dampak positif yang akan diterima, tentunya masih ada dampak negatif yang dikhawatirkan dari adanya rencana pembangunan mobil listrik di tanah air. Dari adanya sejumlah investasi dari perusahaan-perusahaan otomotif ini, apakah tenaga kerja atau SDM Indonesia akan terserap dengan baik? Karena bukan hanya sumber alamnya saja yang menjadi benefit dalam hal ini. Tapi, juga mengenai penyerapan tenaga kerja. Seperti yang kita ketahui, Indonesia berkesempatan memiliki bonus demografi karena sangat banyak penduduk Indonesia yang memiliki usia produktif. Dengan dibangunnya pabrik mobil listrik di negara kita ini secara langsung dapat memberi peluang dan kesempatan lebih banyak bagi SDM Indonesia untuk bisa memiliki pekerjaan yang akhirnya berkontribusi terhadap menurunnya angka pengangguran.

Hal itu agaknya terjamin dengan adanya rencana Hyundai yang akan menyerap 3.500 tenaga kerja RI untuk mewujudkan proyeknya. Namun, fakta lain yang juga dikhawatirkan oleh sejumlah pihak terkait industri mobil listrik di Indonesia, yakni terancam matinya industri lain. Salah satunya, industri komponen lokal. Karena mobil listrik memiliki komponen yang lebih sedikit daripada mobil konvensional. Dari sekitar 11.000 komponen di dalam mobil konvensional, mobil listrik hanya memiliki 3.000 komponen saja. Maka dari itu, industri mobil listrik ini dikatakan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja yang berdampak pada serapan tenaga kerja yang minim.

Selain itu, apabila industri mobil listrik semakin besar, bukan tidak mungkin tentunya pekerja yang ada di dalam perusahaan-perusahaan (komponen pendukung) harus tersisih atau di-PHK karena demand dari produknya berkurang. Pemerintah pun mengizinkan investor untuk membawa tenaga kerja asing dalam membangun mobil listrik di Indonesia. Karena diinformasikan pula bahwa SDM Indonesia masih memerlukan transfer teknologi dari para pekerja asing dalam pengembangan mobil listrik di tanah air. Oleh karena tantangan sudah berada di depan, pemerintah wajib untuk membangun sumber-sumber pekerjaan baru apabila benar bahwa industri mobil listrik ini mendorong banyak pihak dan pekerja harus di-PHK.

Sebenarnya, industri mobil listrik ini berpotensi menjadi sektor unggulan. Namun, perlu waktu lebih lama untuk mengembangkan hal itu. Peta mobil listrik di Indonesia masih seluas antariksa. Industri baterai pun perlu waktu setidaknya dua tahun pengembangan. Belum lagi industri otomotif besar perlu waktu mematangkan persiapan. Dapat dikatakan, mobil listrik ini merupakan teknologi yang relatif masih baru dengan menggunakan baterai yang masih sangat mahal, sehingga mobilnya pun masih relatif mahal dibandingkan mobil konvensional.

Setelah diselisik lebih jauh, industri otomotif memang memiliki dampak ekonomi yang luas. Tapi kemungkinan, mobil listrik belum akan menyumbang penjualan terlalu banyak di Indonesia. Namun, seiring dengan perusahaan-perusahaan besar menginvestasikan resourcenya untuk mobil listrik, maka ada kemungkinan pula perkembangan mobil listrik akan terjadi lebih cepat dari yang kita bayangkan. Sembari menunggu perkembangannya, sebisa mungkin kita mesti berpartisipasi dalam mengurangi emisi dan polusi selagi pergi kemana-mana. Beberapa cara di antaranya, mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, hemat energi, membeli produk daur ulang, menggunakan produk yang sustainable, menanam pohon, berjalan, bersepeda atau memanfaatkan transportasi umum, dan lain sebagainya.

To be honest, aku lebih memilih mobil listrik karena dalam jangka panjang, mempunyai mobil listrik pun lebih irit karena tidak perlu mengisi BBM. Kalau mobil konvensional dikhawatirkan sumber daya alam sebagai bahan baku BBM yang tidak dapat diperbarui atau membutuhkan proses lama untuk diperbarui akan cepat habis. Mobil listrik memang mahal di awal, tapi lebih banyak keuntungan untuk jangka panjang nantinya. Selain itu, tentunya, ramah lingkungan karena bisa mencegah pemanasan global melalui pengurangan emisi energi kendaraan. Juga untuk meminimalkan polusi udara dan populasi suara a.k.a kebisingan. Bukan hanya akan menjadi kendaraan pribadi yang keren, tapi secara tidak langsung juga sekaligus ikut serta dalam menjaga alam.

Potensi Nikel Indonesia Menarik Industri Berinvestasi! Mobil Listrik Siap Meluncur?
Literally, rencana pemerintah untuk menjadikan RI tercinta ini menjadi produsen kendaraan listrik dan beralih dari kendaraan konvensional menuju kendaraan listrik itu merupakan ide bagus. Bayangkan, betapa luar biasa indahnya jika jalanan (terutama di perkotaan yang padat penduduk) sudah dikuasai mobil listrik, dan atau mungkin nanti akan ada motor listrik. Alangkah damai dan tenangnya bisa menghirup udara bersih nan segar walaupun di jalan lalu lintas dengan cuaca panas sekalipun. Di luar dampak negatif yang mungkin akan timbul dan sedang dipikirkan solusinya, mobil listrik diperlukan sebagai kendaraan masa depan dengan teknologi baru. Jadi, mari bersama-sama kita doakan dan beri dukungan semoga rencana besar ini dapat segera rampung dan terealisasi.***

sumber : kaskus.co.id



comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Terima Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2023
  • Pemprov Riau Berikan Santunan untuk 150 Anak Yatim
  • Denpom III/3 Cirebon bersama Forkopimda Kota Cirebon Laksanakan Tarhim
  • Indahnya Berbagi di Bulan yang Suci, Denpom III/3 Cirebon dan IMBI Bagikan Takjil
  • Pangdam IV/Diponegoro Hadiri Ceramah Kebangsaan Pada HUT Yonif 400/Banteng Raider
  • BI Optimis Wakaf Produktif Dorong Pemberdayaan Ekonomi Syariah
  • HUT Yayasan Kemala Bhayangkari, TNI Polri Buka Puasa Bersama Jalin Silahturahmi
  • Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
  • Polda Riau Gagalkan Peredaran 31 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi
  •  
     
     
    Rabu, 10 Januari 2024 - 14:49:21 WIB
    Komisi II Dorong Disperindag Kab Sukabumi Perhatikan Sentra Industri Logam Cibatu
    Selasa, 27 Oktober 2020 - 21:43:11 WIB
    Masa Gratis Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Akan Habis, Pekan Depan Mulai Berbayar
    Selasa, 29 Juni 2021 - 13:17:08 WIB
    Dua Pembangkit Listrik Dibangun Tanpa APBD di Kawasan Industri Tenayan
    Senin, 11 Oktober 2021 - 15:06:55 WIB
    Harmonisasi RUU EBT, Baleg DPR Serius Cermati Aspirasi Masyarakat Bali
    Sabtu, 18 Juli 2020 - 11:03:09 WIB
    TNI Bangun MCK Dilokasi Pengungsian Banjir Bandang
    Selasa, 04 Januari 2022 - 15:42:50 WIB
    Perkuat Sinergi dan Koordinasi, Kepala Rutan Kelas I Tangerang Kunjungi Kejaksaan Negeri Kabupaten T
    Sabtu, 10 Juli 2021 - 07:06:35 WIB
    Jabat Komisaris PT. Pelindo II, Jaksa Sudung Situmorang: “Lain waktu beritanya"
    Rabu, 23 Juni 2021 - 07:44:08 WIB
    Praktisi Hukum Tata Negara: Jangan Membelenggu Kemerdekaan Pers lewat UU ITE
    Minggu, 02 Agustus 2020 - 14:57:02 WIB
    Ketum HIMNI Marinus Gea : Perlindungan Hak-Hak Anak di Kepulauan Nias Tanggung Jawab Bersama
    Rabu, 31 Januari 2024 - 07:37:07 WIB
    LPTQ Kepulauan Meranti Gelar Simulasi Perdana Persiapan MTQ Provinsi Riau Ke-42
    Jumat, 22 Mei 2020 - 15:54:54 WIB
    Kolaborasi Digital
    Ditengah Pandemi Covid-19, Kaum Muda Blitar Memperingati Haul ke-50 Bung Karno Dengan Cara Berbeda!
    Selasa, 21 Desember 2021 - 15:19:32 WIB
    Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU Berkolaborasi Dengan komunitas BYI ( Batu bara Youth Inspi
    Keren! Kolaborasi Mahasiswa dan BYI Pada Program Volunteer Mentoring Mengabdi, Yuk Simak Ceritanya
    Jumat, 13 Maret 2020 - 11:51:40 WIB
    DALAM MENUNJANG BISNIS GLOBAL
    Pelindo 1 Sei Pakning Tingkatkan Peran Marine
    Kamis, 10 Februari 2022 - 12:04:44 WIB
    Tahun Ini, Sawit Masih Topang Pertumbuhan Ekonomi Riau
    Rabu, 02 September 2020 - 12:03:26 WIB
    BNNP Riau Musanahkan BB 22 Kg Narkotika Jenis Sabu dan 10 Butir Ekstasi
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved