DAMPAK VIRUS CORONA
  Pengusaha Pakan Ikan Sepakat Tunda Kenaikan Harga
  Selasa, 21 April 2020 - 11:24:57 WIB
 
  
     | 
  
  
    Ilutrasi Pakan Ikan/Udang (nt).
  | 
  
 
  
  
    
      
JAKARTA - Para pelaku usaha pakan ikan sepakat 
untuk tidak menaikkan harga pakan di tengah pandemi Covid-19. 
Kesepakatan tersebut merupakan kesimpulan rapat virtual antara gabungan 
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT), 41 pengusaha 
produsen pakan ikan/udang, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, 
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta perwakilan dari 
Kemenko Perekonomian, dan Kemenko Maritim dan Investasi serta  yang 
digelar hari ini, Senin (20/4).
"Secara prinsip bapak-ibu 
(perwakilan pengusaha pakan) setuju untuk menunda tidak menaikkan," kata
 Menteri Edhy sebelum menutup rapat tersebut.  Edhy memberi apresiasi 
dan terima kasih kepada produsen pakan ikan/udang yang tidak menaikkan 
harga.
Menteri Edhy menyebut, berdasarkan informasi yang 
diterima, terdapat 22 dari 41 perusahaan pakan telah menaikkan harga. 
Karenanya, Menteri Edhy meminta setelah rapat hari ini semua harga pakan
 kembali normal. Bahkan, KKP akan menindak tegas jika nantinya ditemukan
 pelaku usaha yang menaikkan harga pakan. 
"Kami akan melakukan 
pengawasan di lapangan, kalau ada yang naik akan kami usut akan kami 
lakukan langkah-langkah dan prosedur yang kami miliki," tegasnya.
Dikatakan
 Menteri Edhy, selain benih, harga pakan yang terjangkau merupakan hal 
prinsipil untuk sektor budidaya. Karenanya, di situasi pandemi, peran 
serta para pelaku usaha dibutuhkan agar produktivitas pembudidaya ikan 
tak terkendala oleh harga pakan.
"Kami ingin minta bapak ibu 
berpartisipasi untuk harga tidak dulu dinaikkan. Negara sudah berikan 
insentif fiskal dan pajak," sambungnya.
Sementara Menteri 
Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita berharap para pemangku 
kepentingan di sektor budidaya, khususnya pengusaha pakan sudah memiliki
 persepsi yang sama dengan pemerintah. Menurutnya, para pembudidaya 
harus terus didukung dengan penyediaan harga pakan yang terjangkau.
"Kita
 ketahui sektor perikanan budidaya ini setiap tahun meningkat dengan 
tren cukup baik. pertumbuhan ini tentu harus didukung dengan 
ketersediaan sumber pakan untuk budidaya, ekspor udang terutama udang 
vaname merupakan yang terbesar dari sektor kelautan dan perikanan" kata 
Agus.
Dari 41 perusahaan yang diundang,  sebanyak 40 perusahaan 
produsen pakan ikan mengikuti rapat virtual tersebut. Diantaranya yakni,
 PT Cargill Indonesia, Suri Tani Pemuka Group, Central Proteina Prima 
Group, PT Matahari Sakti, PT CJ Feed Group, PT Gold Coin Indonesia, PT 
Haida Agriculture Indonesia, PT Wonokoyo Jaya Group, PT Sabas Indonesia,
 PT Mabar Feed Indonesia, PT Citra Mandiri Kencana, PT Havindo Pakan 
Optima, PT Evergreen Seafer Feed, PT Menteri Nusantara, PT Sekar Golden 
Harvesta, dan PT Sinta Prima Feedmill.***
Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri
	
    
    
	
	
Komentar Anda :