Jum'at, 29 Maret 2024  
 
Syeh Puji Kawin Siri Lagi, Kali Ini Dengan Anak Usia 7 Tahun

Riswan L | Hukrim
Kamis, 02 April 2020 - 12:33:47 WIB


TERKAIT:
   
 
Tiraskita.com - Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak (Komnas Anak) Arist Merdeka Sirait dalam keterangannya kepada wartawan menyampaikan : “Diduga Karena melakukan kekerasan seksual terhadap anak  yang masih berusia 7 tahun inisial D Warga Grabag Magelang, dengan cara menikahinya,  Syekh Puji (54)  warga Lendoh, Bedono, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang,  Jawa Tengah yang diketahui pula salah satu pemilik Pondok Pesantren Miftahul Jannah Pujiono CW dan juga pengusaha kuningan ternama,  terancam hukuman pidana penjara  maksimal 20 tahun.

Mengingat Syeh Puji pernah juga menikahi gadis usia 12 tahun beberapa tahun yang lalu , dan Sheh Puji adalah tokoh pemimpin pondok, dengan demkian, merujuk pada pasal 76D Jo 76E Jo Pasal 81 Ayat (1) Jo Pasal 82 ayat (1), (2), Undang – Undang (UU) RI No. 23 Tahun 2002 Yang sudah diperbarui dengan UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak, dan UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penerapan PERPU  Nomor : 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor  : 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang – Undang,  maka Syekh Puji yang berjanggut panjang dan berpakaian serba putih itu, dapat dikenakan tambahan pidana sepertiga dari ketentuan pidana pokoknya, dan Itu juga berarti Syekh Puji bisa mendapatkan tambahan hukuman berupa tindakan kebiri lewat suntik kimia dan pemasangan alat pedenteksi elektronik.” demikian disampaikan Ariist Merdeka Sirait dalam  keterangan rilisnya kepada sejumlah media di Jakarta Senin lalu.


Lebih lanjut  Arist menjelaskan dalam rilisnya, “berhubung Syekh Puji juga pernah menikahi anak yang berusia 12 tahun beberapa tahun lalu, maka dapat dikategorikan bahwa Syekh Puji merupakan pedofil,  dengan demikian saya bisa memastikan dan percaya bahwa pihak penyidik Ditreskrimum Polda Jateng yang telah mendapat pelaporan dari Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah, dalam waktu dekat pastinya akan segera  menindaklanjuti laporan tersebut bahkan segera menangkap dan menahan Sheikh Puji” tutur Arist

“Saya percaya itu, sebab apa yang diduga dilakukan Syekh Puji terhadap anak – anak kecil merupakan kejahatan seksual luar biasa dan harus pula ditangani dengan cara yang luar bisa”. Tambah Arist

Syekh Puji atau nama asli Pujiono Cahyo Widianto dilaporkan karena telah menikahi seorang anak yang baru berusia 7 tahun berinisial D yang saat ini masih berumur 11 tahun. Puji yang mengaku dirinya sebagai Syekh tersebut, diduga menikahi bocah pada tahun 2016 dan baru dilaporkan ke Polda Jateng sekitar 2 bulan yang lalu. Laporan tersebut saat ini masih dalam proses penyelidikan di Polda Jateng.

Dugaan perbuatan kejahatan anak yang dilakukan oleh Syekh Puji dengan menikahi anak usia 7 tahun kali ini, di awali justru disampaikan oleh keluarga besar nya sendiri yang tidak setuju dengan perkawinan tersebut, yang diwakili oleh 3 orang keluarganya kepada Ketua Komnas Perlindungan Anak Provinsi Jawa Tengah, DR H Endar Susilo SH MH, di Kantor Sekretariatnya di Bawen Kabupaten Semarang.

Secara terpisah Endar Memberikan keterangan bahwa, pada sekitar bulan November 2019 dirinya didatangi oleh 3 anggota keluarga besar Syekh Puji yaitu Joko Lelono (Jack) dan 2 Keponakan Syeh Puji yaitu Wahyu dan Apri Cahyo Widianto yang secara kebetulan, Apri juga ikut menjadi saksi Pernikahan siri Antara Syekh Puji dengan D yang saat itu masih berusia 7 tahun. “Sdr Apri secara jelas dan berurutan menyampaikan kronologis kejadian perkawinan siri tersebut kepada saya, bahwa di sekitar bulan Juli tahun 2016 Sdr Apri ditelepon oleh Syekh Puji untuk diundang datang ke kediaman Syekh Puji, agar menjadi salah satu saksi pernikahan antara Syekh Puji dengan D, kemudian setelah acara pernikahan siri yang dimulai tengah malam sekitar Pukul 24.00 tersebut, oleh Syekh Puji lalu D disuruh duduk dipangkuannya, kemudian D diciumi dan dicumbui mesra oleh  Syekh Puji dengan disaksikan oleh Sdr Apri dan beberapa saksi yang lain. Kemudian menjelang Shubuh saksi Sdr Apri pulang dan tidak tahu lagi apa yang dilakukan oleh pasangan pengantin baru tersebut” jelas Endar


Usai menerima aduan dari 3 orang keluarga besar Sheh Puji tersebut Endar kemudian melakukan investigasi dengan menemui 2 orang saksi lain yang mengikuti acara perkawinan tersebut selain Sdr Apri dan juga mendatangi Ibu Korban D, “Sebelum menyampaikan aduan ke Ditreskrimum Polda Jateng terlebih dahulu Saya mendatangi 2 orang saksi lain dan Ibu Korban D yang bernama Edg dirumah masing – masing dan mereka semua mengakui adanya perkawinan tersebut dan juga melihat tindakan pencabulan terhadap D yang dilakukan oleh Syekh Puji di Pondok dan kediaman Syekh Puji setelah perkawinan siri tersebut” jelas Endar lebih lanjut Arist Merdeka Sirait kemudian kepada wartawan dalam keterangan penutupnya menyampaikan, “Dalam waktu dekat,  saya akan datang ke Polda Jateng untuk memberi Suport agar kasus ini segera dituntaskan,

Pada intinya tidak ada kata kompromi apalagi kata damai bagi Komnas Perlindungan Anak atas kejahatan seksual dan kejahatan lain yang dilakukan terhadap anak. Itu juga harus merupakan komitmen Polda Jawa Tengah, sekalipun pandemi Corona belum berlalu, akan tetapi kasus ini harus tetap ditangani dengan serius, dan Komnas perlindungan Anak akan mengawal kasus ini.”  tegas Arist didepan beberapa media.***


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Pemprov Riau Terima Penghargaan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik 2023
  • Pemprov Riau Berikan Santunan untuk 150 Anak Yatim
  • Denpom III/3 Cirebon bersama Forkopimda Kota Cirebon Laksanakan Tarhim
  • Indahnya Berbagi di Bulan yang Suci, Denpom III/3 Cirebon dan IMBI Bagikan Takjil
  • Pangdam IV/Diponegoro Hadiri Ceramah Kebangsaan Pada HUT Yonif 400/Banteng Raider
  • BI Optimis Wakaf Produktif Dorong Pemberdayaan Ekonomi Syariah
  • HUT Yayasan Kemala Bhayangkari, TNI Polri Buka Puasa Bersama Jalin Silahturahmi
  • Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
  • Polda Riau Gagalkan Peredaran 31 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi
  •  
     
     
    Kamis, 06 Oktober 2022 - 13:24:47 WIB
    TP-PKK dan Dinas P3AP2KB Kepri Gelar Pelatihan PATBM
    Rabu, 13 Mei 2020 - 10:48:45 WIB
    JANGAN JADIKAN KAMBING HITAM
    Kasus Karhutla PT Duta Swakarya Indah Siak Masih "Jalan Ditempat"
    Kamis, 13 Mei 2021 - 17:11:03 WIB
    Kabidhumas Polda Banten: Boleh Melintas Pelabuhan Merak, Harus Sesuai Aturan
    Selasa, 06 April 2021 - 14:50:42 WIB
    Hadiri dan Buka Sosialisasi Monev Jamsostek
    Plt. Walikota : Perusahaan Harus Penuhi Hak - Hak Para Pekerjanya !
    Senin, 22 Agustus 2022 - 20:47:57 WIB
    Ditjen Pemasyarakatan Sosialisasikan UU Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan
    UU NO. 12 Tahun 1995 Tentang Pemaayarakatan Dicabut dan Tidak Berlaku lagi
    Sabtu, 12 Juni 2021 - 09:25:55 WIB
    Komisi II DPRD Jawa Barat Terima Audiensi BPSK
    Kamis, 14 April 2022 - 17:00:49 WIB
    Aksi Sosial Lanal Cirebon Di Bulan Ramadhan
    Kamis, 20 Agustus 2020 - 21:57:37 WIB
    Kab Nias
    Pasangan ENONIU Lolos Verifikasi Jalur Independen Cakada Kabupaten Nias
    Kamis, 15 April 2021 - 10:55:49 WIB
    Tiga Terdakwa Kasus Sabu 60 Kg Dituntut Mati
    Senin, 25 Mei 2020 - 11:17:03 WIB
    LAWAN COVID-19
    Dirlantas Polda Riau Kunjungi Pos Cek Point Covid-19 XIII Koto Kampar
    Kamis, 13 Januari 2022 - 10:49:49 WIB
    Erik Thohir Angkat Bicara Terkait Pembumbaran PLN Batubara
    Selasa, 31 Agustus 2021 - 09:08:34 WIB
    Kabur ke Sumatera Utara, Pelaku Penggelapan Mobil ini Ditangkap Unit Reskrim Polsek Tambang
    Senin, 15 Juni 2020 - 11:28:52 WIB
    DPD Lemtari Kampar Rencanakan Kegiatan Donor Darah
    Senin, 10 Agustus 2020 - 12:30:22 WIB
    Pemkab Kampar Siapkan Inovasi Kecapi Ramkit ke Kemendagri
    Kamis, 02 Maret 2023 - 12:54:21 WIB
    Diskusi Membangun Meranti, Pemkab Undang Akademisi UGM
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved