Jum'at, 26 April 2024  
 
Syamsuar Ungkap Hibah MCC Amerika akan Dipakai untuk Ini

RL | Riau
Rabu, 02 November 2022 - 15:02:33 WIB


TERKAIT:
   
 
PEKANBARU, TIRAAKITA.COM - Asa Provinsi Riau untuk kembali mendapatkan bantuan proyek infrastruktur percontohan program hibah Compact-2 Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat, yang sebelumnya batal dilaksanakan di Kota Pekanbaru, saat ini kembali terbuka.

Gubernur Riau, Syamsuar mengatakan, bahwa informasi yang didapatkannya, dana MCC tersebut salah satunya akan diperuntukkan untuk membangun dua pelabuhan di Riau.

"Kami dapat bantuan hibah MCC. Setelah dievaluasi usulan kita, sepertinya, mudah-mudahan tidak ada halangan. Yang disetujui itu adalah pembangunan dermaga Roro di Dumai dan roro di Pulau Rupat," kata Syamsuar, Rabu (2/11/2022).

Menurut Syamsuar, pembangunan pelabuhan di Kota Dumai dengan menggunakan dana hibah MCC itu untuk menjuang infrastruktur dan fasilitas pelabuhan yang berkaitan dengan rencana Roro Dumai – Malaka.

Sementara, satu pelabuhan lagi akan dibangun di Pulau Rupat, Bengkalis, dalam rangka menunjang kepentingan destinasi wisata, khususnya di Pulau Rupat Utara.

Setakat ini, Syamsuar tidak menjelaskan secara rinci lokasi persis pembangunan kedua pelabuhan yang menggunakan dana hibah MCC tersebut, dan bantuan apa saja dari MCC selain dua pelabuhan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau mengakui usulan proyek infrastruktur percontohan program hibah Compact-2 Millenium Challenge Corporation (MCC) Amerika Serikat yang akan dilaksanakan di Kota Pekanbaru dibatalkan pihak MCC.

Dengan pihak MCC menarik diri memberi hibah untuk pembiayaan pembangunan di Kawasan Industri Tenayan (KIT), Gubernur Riau kemudian mengusulkan usulan proyek baru dan saat ini masih berproses.

Demikian disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Riau, Emri Juli Harnis, pada bulan Mei lalu.

Emri membantah, jika Pemprov Riau tidak mendukung proyek percontohan program hibah dari MCC, sebab proyek tersebut merupakan usulan Pemprov Riau melalui Bappenas.

"Jadi yang diusulkan Pemprov Riau itu tidak hanya proyek di Pekanbaru, tapi ada di kabupaten/kota lainnya. Tapi semua yang menilai pihak MCC. Jadi apapun nanti proyek yang akan didanai oleh MCC melalui dana hibah, itu sudah melalui kajian yang mendalam oleh pihak MCC. Posisi Pemprov Riau hanya mengusulkan," terangnya.

Karena itu, pihaknya menilai sangat tidak pas disampaikan bahwa Pemprov Riau dalam hal ini Gubernur Riau tidak serius atau tidak memberikan pelayanan yang baik untuk proyek percontohan program hibah Compact-2 MCC di Pekanbaru.

"Karena proyek hibah MCC ini yang memperjuangkan sejak awal adalah Pemprov Riau melalui berkali-kali rapat dengan Bappenas, hingga akhirnya Bappenas memilih Riau sebagai salah satu provinsi yang layak mendapat hibah MCC. Jadi sangat aneh kalau dikatakan tidak serius," paparnya.

Emri menjelaskan alasan MCC membatalkan proyek hibah Compact-2 di Pekanbaru berdasarkan hasil kunjungan tim MCC pada proyek pembangunan jalan lingkar Kota Pekanbaru.

"Jadi tim MCC memaparkan, kesimpulannya terdapat beberapa poin. Pertama, bahwa sangat sulit bagi MCC untuk berinvestasi pada proyek yang sudah dimulai," jelasnya.

Kedua, proyek tidak memenuhi aspek lingkungan dan akan menyebabkan kerusakan lingkungan. Ketiga, belum memenuhi kriteria proyek percontohan.

Keempat, sangat tidak mungkin menarik pembiayaan dari sektor swasta. Kelima, adanya kekhawatiran terhadap proses konsolidasi tanah. Keenam, adanya kekhawatiran terhadap permintaan akan jalan yang terlalu tergesa-gesa pada Kawasan Industri Tenayan (KIT).

"Karena itu, kita Pemprov Riau diminta untuk mengidentifikasi dan menyampaikan usulan proyek alternatif baru untuk bisa dipertimbangkan kembali. Kemudian tim MCC dan CDT Bappenas akan mendukung pemelihan proyek sesuai kriteria investasi MCC," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya Anggota DPR RI Syamsurizal mengatakan rencananya MCC akan membantu pembangunan jalan lingkar Pekanbaru sepanjang 12,95 km dengan lebar 12 meter dan rencana pembangunan Jembatan Siak V sepanjang 1334 meter dan lebar 12 meter. Akan tetapi persiapan yang telah dilakukan sejak lama itu batal.

"Hampir dapat disimpulkan bahwa batal pendanaannya. Artinya pihak MCC sudah menarik diri untuk pembangunan, karena ada hal-hal teknis lainnya," kata Syamsurizal.

Syamsurizal mengatakan, setelah disimak dan diteliti, hal ini berawal dari sambutan awal dari Pemprov Riau, dalam hal ini, Gubernur ketika menyambut kedatangan tim MCC bersama dengan Bappenas. Dimana, sepertinya pihak Provinsi Riau tak memberikan dukungan kuat pada apa yang direncanakan oleh Pemerintah Kota Pekanbaru.

Ketika itu, Pemprov Riau mencoba untuk memindahkan program ke ruas yang baru, yakni Dumai dan Rupat. Namun, oleh Bappenas dan MCC memandang hal ini sesuatu yang tidak dapat diteruskan, karena dampak ekonominya terlalu sedikit, atau tak berdampak signifikan, karena kondisi jumlah penduduk dan aspek teknis yang belum ada pengkajian.

"Berbeda dengan jalan lingkar Pekanbaru yang melewati kawasan strategis yang ada di Tenayan. Apalagi Rupat dengan jumlah penduduk yang tak seberapa. Makanya, tempo hari saya sudah mengatakan, untuk melihat apakah ini signifikan untuk dibangun oleh pihak pendana, sangat tergantung kepada multiplier effect dari proyek itu, yang juga tergantung dari jumlah penduduk yang akan menikmati penggal jalan dari pihak pendana, makanya, mereka menilai belum berdampak signifikan," kata Syamsurizal.

"Oleh karena itu, MCC atas dasar sikap gubernur seperti itu, mereka akhirnya mencari hal - hal teknis (pada rencana pembangunan jalan dan jembatan di Pekanbaru), dari kondisi lapangan soal lingkungannya. Masih ada kadar air yang terlalu besar pada penggal - penggal tertentu. Tapi menurut saya kalau MCC mengatakan itu, semestinya sudah disiapkan saluran air itu. Dan itu bukan suatu masalah yang besar, karena terlalu teknis, terlalu dicari-cari oleh pihak MCC," cakapnya lagi.

Ketua DPW PPP Riau ini menambahkan, dengan batalnya proyek tersebut, merugikan semua pihak yang sudah mengupayakan, terlebih kepada masyarakat Pekanbaru.

"Persoalannya itu, karena dukungan pemerintah provinsi. Apalagi dikaitkan dengan berakhirnya masa jabatan Walikota Pekanbaru. Padahal tak ada hubungannya. Padahal jika jadi, betapa besarnya efek dari keberadaan jalan tersebut, ekonomi masyarakat, membuka jalur yang selama ini tak memungkinkan di jalan transportasi dan angkutan jalan dan jasa dan banyak manfaat lainnya," kata Syamsurizal.

Lebih jauh, Syamsurizal berharap, ke depannya untuk pembangunan jalan lingkar Pekanbaru dan Jembatan Siak V tersebut untuk bisa mendapatkan investor baru dan mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi. mencari hal - hal teknis (pada rencana pembangunan jalan dan jembatan di Pekanbaru), dari kondisi lapangan soal lingkungannya. Masih ada kadar air yang terlalu besar pada penggal - penggal tertentu. Tapi menurut saya kalau MCC mengatakan itu, semestinya sudah disiapkan saluran air itu. Dan itu bukan suatu masalah yang besar, karena terlalu teknis, terlalu dicari-cari oleh pihak MCC," cakapnya lagi.

Ketua DPW PPP Riau ini menambahkan, dengan batalnya proyek tersebut, merugikan semua pihak yang sudah mengupayakan, terlebih kepada masyarakat Pekanbaru.

"Persoalannya itu, karena dukungan pemerintah provinsi. Apalagi dikaitkan dengan berakhirnya masa jabatan Walikota Pekanbaru. Padahal tak ada hubungannya. Padahal jika jadi, betapa besarnya efek dari keberadaan jalan tersebut, ekonomi masyarakat, membuka jalur yang selama ini tak memungkinkan di jalan transportasi dan angkutan jalan dan jasa dan banyak manfaat lainnya," kata Syamsurizal.

Lebih jauh, Syamsurizal berharap, ke depannya untuk pembangunan jalan lingkar Pekanbaru dan Jembatan Siak V tersebut untuk bisa mendapatkan investor baru dan mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi.


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  • Saya Siap Maju Pilkada SBD, Ini Wakilnya Saverinus Kaka
  • Rapat Paripurna DPRD JABAR Untuk Ranperda Prakarsa
  • Jadi Ajang Dalam Berdakwah, CISSA-HK, Sukses Gelar Kegiatan Semarak Ramadan
  •  
     
     
    Kamis, 07 Oktober 2021 - 09:23:40 WIB
    Komisi lll DPRD Rapat Dengar Pendapat Dengan PT Nandya Karya
    Minggu, 04 Juli 2021 - 13:45:40 WIB
    Selain Rektor UI, Ternya Rektor Unhas juga Rangkap Jabatan Komisaris di Perusahaan Tambang
    Rabu, 24 Maret 2021 - 07:27:10 WIB
    DPRD Jabar Ingin Pemprov Jabar Dapat Tiru DPRD Banten
    Sabtu, 16 Januari 2021 - 09:42:15 WIB
    2 Pengedar Shabu Diciduk Resnarkoba Polres Kampar di 2 TKP Diwilayah Desa Petapahan
    Kamis, 01 Oktober 2020 - 14:46:42 WIB
    LAWAN COVID-19
    Polsek Tenayan Raya Razia, Masih Banyak Warga Belum Tertib Protokol Covid
    Jumat, 05 November 2021 - 20:37:27 WIB
    Hari Ini Danlanud S Sukani Pimpin Korps Raport Sertijab Kadisops Lanud S Sukani
    Jumat, 14 Februari 2020 - 23:27:44 WIB
    Bersilaturahmi, Pemda Minta IWO Kuansing Jadi Kontrol Sosial Penyeimbang
    Senin, 08 Januari 2024 - 10:11:03 WIB
    Komisi V Apresiasi Sistem Penanggulangan Gempa Sumedang
    Sabtu, 11 Maret 2023 - 13:35:33 WIB
    Pastikan Berjalan Maksimal, Bupati Rohil Tinjau Pemberian Imunisasi Polio Kepada Anak
    Kamis, 30 Maret 2023 - 18:02:58 WIB
    Peduli Stunting, Danlanud Mus & Ketua Pia AG Cab 16/D.I Lanud Mus kunjungi Warga binaan
    Kamis, 06 Mei 2021 - 08:49:37 WIB
    Rapat Paripurna Tetapkan Abdul Harris Bobihoe Sebagai Ketua Komisi V DPRD Jabar
    Kamis, 05 Januari 2023 - 14:30:39 WIB
    COFFEE MORNING AWAL TAHUN 2023 PEMKAB NIAS
    Jumat, 11 Juni 2021 - 22:11:26 WIB
    MENYUSUL INSTRUKSI KAPOLRI
    KAPOLDA BANTEN PERINTAHKAN PEMBERSIHAN PREMAN
    Selasa, 24 Maret 2020 - 19:26:27 WIB
    TAK JELAS APAKAH ADA KEBUN INTI 20 PERSEN
    PKS "Hantu" Mulai Berdiri di Pulau Birandang
    Senin, 04 Mei 2020 - 10:25:47 WIB
    Sini Gali,Ujung Sana Di Lobangi, Begini Jawaban Mardianto Manan
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved