PELALAWAN - Ketegasan Pengawasan lahan kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) Kabupaten Pelalawan Riau kini kembali dipertanyakan warga Desa Lubuk Kembang Bunga Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan, dimana belakangan ini sekitar tiga unit alat berat lagi beraktivitas untuk kembali membuka lahan perkebunan kelapa sawit.
"Kini alat berat 3 (tiga) unit masih beroperasi di lokasi yang terletak di Ronda Tangang sekitar Kenayang Sungai Sawan. Kalau gak ada peraturan hukum bagi perambah TNTN, kita habisi aja lahannya," ungkap warga setempat, Khairat kepada tim awak media. Jumat, (03/02/2023).
Para warga kampung itu geram seolah tak percaya lagi ada status Kawasan TNTN. lanjutnya.
Hal senada juga dipertanyakan Hamincol, sebagai Tokoh Adat/Masyarakat Ninik Mamak Desa Lubuk Bagan Limau, Ukui mengatakan apakah ada Kawasan Balai Taman Nasional Tesso Nilo yang semakin lama hutannya semakin habis dirampok oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Kini disebut-sebut marga Juntak telah mengolah kawasan buat parit di TNTN dengan mempergunakan alat berat.
Disebutkan para cukong/perambah leluasa merambah lahan hutan TNTN. Sementara pihak petugas pengawasan wilayah TNTN seolah tidur. Anehnya, petugas pengawasan hutan, diduga tebang pilih kasih dalam penegakan hukum terhadap masyarakat.
"Jika warga masyarakat kecil di penjara bila orang besar tidak dipermasalahkan pihak pengelola TNTN," ujar Hamincol, seraya mengharapkan pemerintah terkait, seperti Menteri LHK Siti Nurbaya dan Presiden Joko Widodo untuk memberikan keadilan.
"Kami masyarakat desa Lubuk kembang bunga hidup digaris kemiskinan dilarang mengolah lahan hutan adat di kawasan TNTN. Sementara orang lain bebas menggarap lahan di wilayah kami," ujar Tokoh masyarakat itu.
Ia menyampaikan kepada kepala balai TNTN, bila tak mampu lagi mempertahankan TNTN silahkan pulang kampung," Kenapa orang lain bisa mengolah, kami warga masyarakat kecil untuk berladang ditangkapi. Kalau memang TNTN sudah dihapuskan mari kita sama- sama berkebun," ucap Hamincol dengan nada kecewa, mengingat dianya telah banyak berjasa dalam mengawasi kelestarian gajah di kawasan itu, ternyata kini sia-sia.
Dalam pada itu Kepala Balai TNTN Pelalawan Heru, ketika diminta tanggapannya terkait hal ini, belum bersedia menjelaskan. **