Sabtu, 27 April 2024  
 
Prancis Kecewa Lebanon Gagal Bentuk Pemerintahan Baru

Arif Hulu | Internasional
Kamis, 17 September 2020 - 11:17:06 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron. Prancis menyatakan kekecewaannya karena Lebanon gagal membentuk pemerintahan baru. Ilustrasi.
TERKAIT:
   
 
tiraskita.com - Prancis menyatakan kekecewaannya karena Lebanon gagal membentuk pemerintahan baru pada Rabu (16/9). Tenggat waktu yang diberikan oleh Prancis kepada Lebanon untuk mereformasi kabinet telah habis, namun Presiden Emmanuel Macron tampaknya masih mau menunggu.

"Belum terlambat," kata pernyataan Prancis dilansir Aljazirah, Kamis (17/9).

Prancis memberikan batas waktu kepada Lebanon untuk membentuk pemerintahan baru hingga pertengahan September. Prancis menempatkan dirinya sebagai perantara untuk menemukan kesamaan di antara faksi politik di Lebanon.

Macron mendorong Lebanon segera membentuk pemerintahan baru untuk memperbaiki perekonomian negara yang telah terjerumus dalam krisis. Selain itu, reformasi kabinet juga dibutuhkan untuk mengatasi kemarahan publik atas ledakan di pelabuhan Beirut pada 4 Agustus yang menewaskan 191 orang.

Warga Lebanon menilai bencana tersebut diakibatkan oleh korupsi di kalangan pemerintah yang sudah berlangsung lama. Selain itu ada ketidakmampuan di antara kelas politik yang telah gagal membangun negara dan menegakkan supremasi hukum. 

Presiden Prancis telah mengunjungi Beirut sebanyak dua kali sejak terjadi ledakan. Macron memperingatkan Prancis akan memblokir dana pemulihan dari para donor jika tidak ada kemajuan yang dicapai.

"Kami terus mengikuti situasi dengan seksama dan melakukan komunikasi dengan para pemimpin politik Lebanon untuk memperbarui desakan kami dalam masalah ini," kata kantor Macron.

Perdana Menteri Lebanon Mustapha Adib telah berusaha untuk menunjuk menteri-menteri baru sehingga mereka dapat mulai mengerjakan peta jalan Prancis.  Seorang sumber mengatakan Adib telah berusaha untuk merombak kendali kementerian yang banyak dipegang oleh faksi yang sama selama bertahun-tahun.

Muslim Syiah dan Kristen keberatan dengan cara Adib membentuk kabinet baru. Mereka mengatakan Adib tidak melakukan konsultasi ketika mereformasi kabinet.

Peta jalan Prancis menetapkan tonggak sejarah bagi pemerintahan baru Lebanon. Mulai dari melanjutkan pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) hingga memperbaiki sistem kelistrikan yang rusak. Tetapi rencana itu terkendala oleh para elite politik Lebanon. Mereka keberatan dengan cara Adib merombak kabinet.

Keberatan paling signifikan datang dari Ketua Parlemen Syiah Nabih Berri yang didukung oleh kelompok Hizbullah. Dia bersikeras untuk menunjuk menteri keuangan yakni jabatan yang telah menjadi "jatah" bagi kelompok syiah sejak 2014.

Hizbullah mengatakan kepada Presiden Michel Aoun bahwa menteri Syiah harus disetujui oleh partai-partai Syiah. Selain itu posisi menteri keuangan harus seorang Syiah.

Mantan Perdana Menteri Saad Hariri mengatakan tidak ada faksi yang memiliki hak eksklusif untuk kementerian keuangan atau portofolio lainnya. Sementara itu Pemimpin Komunitas Druze Lebanon, Walid Jumblatt, mengatakan peta jalan Prancis adalah kesempatan bagi Lebanon untuk keluar dari krisis berkepanjangan.

"Tampaknya beberapa tidak mengerti atau tidak ingin memahami bahwa prakarsa Prancis adalah kesempatan terakhir untuk menyelamatkan Lebanon dan untuk mencegah hilangnya Lebanon," ujar Jumblatt dalam cicitannya di Twitter.

Sumber : Aljazirah.com

comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Ranperda Diharapkan Dapat Melindungi Petani dan Peternak Di Jabar
  • Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  • Indikasi Korupsi Dana Hibah BUMN oleh Pengurus PWI, Ini Kronologi Lengkapnya
  • Peringati Hari Bumi, Kota Cimahi Kirim Perdana RDF Di TPS Santiong
  • Laporan Wartawan Atas Dugaan Pengancaman Kepada Wartawan Naik Sidik
  •  
     
     
    Selasa, 09 Maret 2021 - 18:46:14 WIB
    Pimpin Puluhan Anggotanya, Kapolres Kampar Sukses Padamkan Karhutla di Rimbo Panjang
    Selasa, 03 November 2020 - 20:43:29 WIB
    Terangsang Karena Sering Mengintip Saat Mandi. Pemuda Ini Cabuli Gadis Tetangga
    Senin, 30 Agustus 2021 - 13:42:12 WIB
    Antisipasi Kerumunan, Legislator Jabar Minta Ada Standar Pelaksanaan Vaksin
    Rabu, 28 September 2022 - 11:30:10 WIB
    Polisi Gagalkan Penyelundupan 20 Kg Sabu di Riau
    Senin, 27 Juli 2020 - 16:35:12 WIB
    BUMD Banyak Bermasalah, Gubri Segera Copot Jajaran Direksi dan Komisaris
    Minggu, 24 Mei 2020 - 10:14:33 WIB
    Wakil Ketua DPRD Nias Sabayuti Gulö Apresiasi Pernyataan Kadis Tarukim
    Senin, 10 Agustus 2020 - 12:32:27 WIB
    Bupati Kampar Hadiri Musda Partai Golkar X
    Jumat, 30 Juli 2021 - 11:51:48 WIB
    Libatkan Napi, Polda Musnahkan 145.58 Kg Sabu
    Minggu, 02 April 2023 - 19:46:42 WIB
    Personil Polsek KPC Lakukan Patroli Simpatik Di Wilkum KPC
    Senin, 02 Maret 2020 - 12:33:33 WIB
    Rp25 Juta Per Hektare, Petani di Riau Diminta Kelola Sendiri Dana Replanting
    Kamis, 12 November 2020 - 00:42:05 WIB
    Firli Bahuri Ungkap Bakal Ada Bupati dan Wali Kota yang Ditahan KPK
    Kamis, 31 Maret 2022 - 09:06:01 WIB
    Menjadi Langka Hingga Mengalami Kenaikan Harga Minyak Goreng Murah, Ini Sebabnya
    Selasa, 05 Mei 2020 - 09:06:15 WIB
    LAWAN COVID-19
    Gubernur Jabar Ridwan Kamil Ingin PSBB Diseluruh Jawa Barat
    Rabu, 23 Februari 2022 - 09:23:29 WIB
    Pusdiklatpassus Kopassus Ajak PWI Jabar Canangkan Zona Integritas
    Selasa, 17 Mei 2022 - 13:12:04 WIB
    Harga Sawit Anjlok, Gubernur Riau Lapor ke Presiden
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved