Riswan L | Nasional Rabu, 22 April 2020 - 15:52:54 WIB
Irjen Pol Arman Depari
TERKAIT:
Tiraskita.com - Mantan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) dan Deputi
Penindakan BNN, Arman Depari ditunjuk jadi komisaris PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) I.
Banyak yang menilai, kinerja jenderal berambut gondrong ini bagus apalagi selama berada di Badan Narkotika Nasional (BNN).
Dilansir
dari Tribun Jakarta, kepindahan Arman Depari ke Pelindo I dikhawatirkan
mempengaruhi kinerja Badan Narkotika Nasional (BNN).
Kinerja
jenderal bintang dua yang menjabat Deputi Pemberantasan BNN itu dinilai
masih diperlukan memberantas peredaran narkoba di Indonesia.
Banyak upaya penyelundupan yang digagalkan, banyak juga bandar yang ditindak selama ini, di bawah kepemimpinan Arman Depari.
Pengalaman nyaris 20 tahun menangani kejahatan tindak pidana narkoba membuatnya paham cara kerja para gembong narkoba.
Kiprah jenderal berambut gondrong itu pun terbilang moncer sejak memimpin Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri hingga BNN sekarang.
Bisa dikatakan, sampai saat ini belum ada yang bisa menggantikan sosok beliau dalam upaya pemberantasan narkotika di Indonesia.
Selain tak kenal ampun kepada gembong narkoba, Arman juga dinilai gencar memberantas peredaran narkoba di tempat hiburan malam.
Dikutip
dari Tribun Jakarta, Direktur Eksekutif Institute Kajian Pertahanan dan
Intelijen Indonesia (IKAPII), Fauka Noer Farid menyatakan, menurutnya
Arman yang tahun ini pensiun lebih tepat mengisi jabatan sebagai Dirjen
Imigrasi menggantikan Ronny Sompie.
"Latar belakangnya (Arman
Depari) sama dengan Ronny Sompie. Selama ini yang bersangkutan juga
tidak terlibat apa pun," kata Fauka.
Alasannya selama mengusut kasus narkoba dia sudah berhubungan dengan banyak negara dan memahami kasus kejahatan internasional.
Mantan anggota Kopassus itu menilai kemampuan Arman masih diperlukan agar Indonesia lepas dari status darurat narkoba.
"Dikhawatirkan
bila sosok itu hilang penyelundup narkoba semakin merajalela. Di satu
sisi pastinya peredaran narkoba yang akan masuk ke Indonesia bisa lebih
terpantau," lanjut dia.
Sebagai informasi pemerintah resmi
mengumumkan perombakan jajaran PT Pelindo I melalui Keputusan Menteri
BUMN Nomor. SK-123/MBU/04/2020 tanggal 20 April 2020.
Berdasarkan
keputusan yang disebut untuk memperbaiki kinerja PT Pelindo I tersebut
Arman bakal mengisi satu jabatan sebagai komisaris.
Staf Khusus
Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan pencopotan Refly Harun dan
tiga direksi lainnya dalam rangka refresing saja.
"Perlu
refreshing di Pelindo sehingga kita ganti empat orang. Jadi
mudah-mudahan dengan refreshing ini mudah-mudahan membuat Pelindo I juga
akan semakin bergairah kinerjanya," kata Staf Khusus Kementerian BUMN
Arya Sinulingga, Senin (20/4).
Saat ini jajaran komisaris PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) adalah sebagai berikut :
Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional, Laksda Ir. Achmad Djamaludin
Dari
perombakan ini, saat ini jumlah komisaris yang duduk di jabatan
tersebut menjadi enam orang, dengan lima orang di antaranya merupakan
sosok baru.
Komisaris utama yang baru dipercayakan kepada Laksamana Madya TNI Ir Achmad Djamaluddin.
Achmad
Djamaluddin saat ini merupakan Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan
Nasional (Sesjen Wantannas) dan masih aktif di jabatannya ini.
Dilansir
dari laman resmi wantannas.go.id, Achmad sebelumnya merupakan perwira
Angkatan Laut yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi IV Bidang
Koordinasi Pertahanan Negara Kementerian Koordinator Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan RI.
Pria kelahiran Kudus, Jawa Tengah ini mengawali karirnya pada 1980 di Akademi Angkatan Laut.
Ia
pernah juga mengisi posisi sebagai Pembantu Deputi Urusan Lingkungan
Strategis Regional Kedeputian Pengkajian dan Penginderaan pada
2012-2015. Profil singkat Arman Depari
Irjen. Pol. Drs. Arman Depari, lahir di Berastagi, Karo, Sumatra Utara, 1 Agustus 1962.
Sejak 1 Januari 2016 mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Pemberantasan BNN.
Arman Depari, lulusan Akpol 1985, berpengalaman dalam bidang reserse.
Ia
juga ikut membantu dan memberikan informasi hasil penyelidikan kepada
tim Ditserse Polda Metro Jaya, untuk mengungkap pelaku bom bali 1 yang
menangkap teroris Imam Samudra di Pelabuhan Merak, Banten, pada 21
November 2002.
Danton Patroli Kota (Patko,sekarang Sabhara Polri) Polda Metro Jaya Kasubnit Pembunuhan dan Penculikan Polda Metro Jaya Kasubnit Kejahatan Kekerasan Polda Metro Jaya Wakapolres Biak Numfor (1996–1998) Wakapolres Jayapura (1998–1999) Kasat PJR Polda Riau Kasat Serse Polda Riau Kasat Serse Polda Sumatra Utara Kapolres Langkat Wadir Reskrim Polda Sumatra Utara Kadensus 88 Polda Sumatra Utara Kanit Asset dan Kejahatan Terorganisir Dit IV/Narkoba Bareskrim Polri Dir Narkoba Polda Metro Jaya (2006–2009) Dir IV/ Narkoba Mabes Polri (2009–2010) Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri (2010–2014) Kapolda Kepulauan Riau (2014-2016) Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) (2016) Komisari PT Pelindo I (2020 - ).***