Kamis, 28 Maret 2024  
 
BERTEMU DELEGASI FAO, MENTERI EDHY BEBERKAN POTENSI PENGEMBANGAN PAKAN ALTERNATIF

| Nasional
Selasa, 14 Januari 2020 - 19:18:10 WIB


TERKAIT:
   
 
JAKARTA,Tiraßkita.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mendorong inovasi penggunaan pakan alternatif untuk budidaya ikan menggunakan Maggot atau yang dikenal dengan Black Soldier Fly (BSF). Maggot adalah serangga pemakan bahan organik, sehingga protein serangga ini berkualitas tinggi dan menjadi sumber protein yang baik bagi ikan.

"Maggot ini memakan sayuran, limbah rumah tangga, limbah restoran, dia bisa mengurai sampah organik," kata Menteri Edhy saat menerima perwakilan Organisasi PBB untuk Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture  Organization/FAO) di Indonesia, Stephen Rudgard, di Gedung Mina Bahari IV, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Senin (13/1).

Menteri Edhy menjelaskan, kemampuan maggot mengurai sampah organik dalam waktu 14 sampai 20 hari sangat berpotensi bagi pengembangan ekonomi berbasis laut atau ekonomi biru. Inovasi penggunaan pakan alternatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga dan restoran untuk memproduksi maggot ini telah dikembangkan sekelompok warga di Kabupaten Garut. "Inovasi penggunaan pakan ikan alternatif semacam ini harus kita dukung," kata Menteri Edhy.

Sementara itu, Mr Stephen Rudgard mengatakan, FAO akan mendukung pemerintah Indonesia sesuai dengan perannya untuk mengembangkan program perikanan Indonesia, termasuk berbagi pengetahuan dan akses teknologi dan praktik yang baik termasuk peningkatan kapasitas sumber daya manusia. 

Kepada Menteri Edhy, Stephen Rudgard juga memaparkan ruang lingkup kegiatan kerja sama yang ditangani oleh FAO Indonesia bersama KKP, yakni: a) Pengembangan pengelolaan perairan umum daratan yaitu pengembangan budidaya spesies belida, arwana dan sidat;  b) Pengelolaan perikanan tangkap berdasarkan prinsip Ecosystem Approach Fisheries Management (EAFM); c) Peningkatan penanganan dan pengendalian penyakit ikan, dengan mengembangkan  antimicrobial resistance; d) Rantai nilai produk perikanan dengan peningkatan ketelusuran produk perikanan (traceablity) dan sertifikasi produk perikanan untuk meningkatkan daya saing produk ekspor perikanan.
 
Stephen juga menjelaskan dukungan FAO Indonesia terhadap implementasi Port State Measures Agreement (PSMA). Kegiatan itu diimplementasikan dalam bentuk kerja sama Proyek Hibah Luar Negeri (PHLN). Menurut Stephen, saat ini terdapat empat proyek FAO yang sedang berjalan di KKP dan tiga rencana proyek yang akan dilaksanakan dan masih dalam pembahasan.

Empat proyek yang telah berjalan adalah: a) Mainstreaming Biodiversity Conservation and Sustainable Use Into Inland Fisheries Practices in Freshwater Ecosystems of High Conservation Value (2017-2021); b) Enabling Transboundary Cooperation for Sustainable Management of the Indonesia Seas (ISLME) (2017-2021); c) Development Effective and Inclusive Food Value Chains in ASEAN Member States (2017-2020); dan d) Supporting Local Feed Self-Sufficiency for Inland  Aquacultre  in Indonesia (2017-2019).

Dr. Muh Lukman, National Project Officer Program ISLME FAO yang turut hadir mendampingi Stephen menambahkan, pihaknya sangat menyambut baik langkah KKP yang mendorong pengembangan potensi ekonomi biru, salah satunya dengan membantu nelayan maupun pembudidaya ikan mengembangkan pakan alternatif menggunakan maggot.

"FAO akan mencoba mendorong inisiasi-inisiasi seperti ini dan mendukung program-program KKP,"  kata Lukman.

Sebagai informasi, komponen pakan memang menempati porsi tertinggi dalam budidaya ikan. Berkisar hingga 60% dari total biaya produksi. Guna menurunkan biaya pakan tersebut KKP mendorong pemenuhan kebutuhan bahan baku lokal melalui Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI).

Salah satu inovasi yang mendukung GERPARI tersebut adalah riset penyediaan bahan baku pakan ikan alternatif dari maggot Black Soldier Fly (BSF) yang dihasilkan dari proses biokonversi limbah organik. Inovasi ini merupakan hasil riset Dr. Melta Rini Fahmi, Peneliti Balai Riset Budidaya Ikan Hias yang telah dimulai sejak tahun 2005 yang lalu.

Maggot yang dihasilkan akan merombak, mengektrasi serta mengkonvensi nutrien yang masih tersimpan di dalam limbah organik sehingga akan didapatkan nutrien dalam bentuk yang baru, yakni pupuk organik dan maggot sendiri yang dimanfaatkan baik sebagai pakan ikan maupun bahan baku pakan ikan. Pada uji coba di Balai Riset Budidaya Ikan Hias, ikan koi yang diberi pakan maggot memijah 4 kali dalam periode yang sama dibanding dengan ikan yang diberi pakan pelet.

Biokonversi menggunakan maggot memiliki keuntungan dapat dilaksanakan dengan investasi  yang rendah, dimana dalam memproduksi magot ini tidak membutuhkan air, listrik, bahan kimia, serta dapat menggunakan infrastruktur yang sederhana.


(Agung Tri Prasetyo/ Kepala Biro Humas dan KLN)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Pangdam IV/Diponegoro Hadiri Ceramah Kebangsaan Pada HUT Yonif 400/Banteng Raider
  • BI Optimis Wakaf Produktif Dorong Pemberdayaan Ekonomi Syariah
  • HUT Yayasan Kemala Bhayangkari, TNI Polri Buka Puasa Bersama Jalin Silahturahmi
  • Daftar Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2024–2029
  • Polda Riau Gagalkan Peredaran 31 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi
  • Pj Gubernur Riau Hadiri Rapat Paripurna Penyampaian Jawaban LKPJ Kepala Daerah 2023
  • Asisten II Setdprov Riau Instruksikan OPD Saling Sinkronisasi Progja Dalam Penyusunan Renja 2025
  • Mengolah Sampah, Anggota DPRD JABAR, Ajak Masyarakat Aktif Memilah Sampah
  • Pemprov Riau Gelar Forum Perangkat Daerah Tahun 2024
  •  
     
     
    Rabu, 29 Juli 2020 - 08:55:09 WIB
    LAWAN COVID-19
    Kapolres Serdang Bedagai Silaturahmi Dengan Kakan Kemenag Serta Tokoh Agama
    Selasa, 22 Juni 2021 - 12:30:37 WIB
    Kabar Gembira, Pabrik Baterai Mobil Listrik RI Rp 142 T Dibangun Juli, Pecahkan Rekor Investasi
    Jumat, 26 Februari 2021 - 10:38:50 WIB
    Warga Terpapar Covid 19,
    Plh. Bupati Sergai : Masyarakat Diimbau Patuhi Prokes
    Jumat, 25 Februari 2022 - 13:47:35 WIB
    Ini Dampak Perang Rusia Vs Ukraina Bagi Indonesia
    Senin, 29 Maret 2021 - 21:45:43 WIB
    Pasca Bom Bunuh Diri
    Polri Amankan Lima Bom Aktif Dan Tangkap 13 Terduga Teroris Di Jakarta-Makassar-NTB
    Rabu, 03 Agustus 2022 - 07:52:15 WIB
    Presiden Dorong Jajarannya Serap Pendapat dan Usul dari Masyarakat terkait RKUHP
    Jumat, 22 Mei 2020 - 15:00:21 WIB
    Komandan Korem 142/Tatag Adakan Vicon Dengan Gubernur Sulbar dan Instansi Vertikal Lainnya
    Komandan Korem 142/Tatag Adakan Vicon Dengan Gubernur Sulbar dan Instansi Vertikal Lainnya
    Sabtu, 06 Februari 2021 - 16:58:26 WIB
    Penegakkan Hukum Pidana di Indonesia,
    Wajib Memperhatikan Aspek Pendekatan Keilmuan Hukum Yang Religius
    Senin, 20 Desember 2021 - 19:04:34 WIB
    Ditlantas Polda Banten Ikuti Pelatihan Alat dan Software Analisa Laka Lantas Portable
    Selasa, 05 Oktober 2021 - 17:32:37 WIB
    Upacara HUT TNI Di Lanud S Sukani Secara Virtual Berlangsung Khidmat
    Kamis, 09 Juli 2020 - 05:47:33 WIB
    Maria Pauline Lumowa 17 Tahun Jadi DPO
    Lobi Tingkat Tinggi, Menkumham Yasonna Laoly Sukses Bawa Pulang Buronan Kakap Ke Indonesia
    Senin, 27 Juli 2020 - 22:18:44 WIB
    Peringati Hari Bakti TNI AU, Lanud S Sukani Majalengka, Gelar Bakti Sosial
    Sabtu, 11 April 2020 - 12:16:07 WIB
    Tinjau Keisapan Posko Covid-19
    Ketua DPD PDI Perjuangan Riau Tinjau Posko Siaga Covid-19 di Desa-desa
    Sabtu, 12 Juni 2021 - 12:45:57 WIB
    Viral Isu Pemerintah Kenakan Pajak Sembako, Ini Jawaban Sri Mulyani
    Sabtu, 08 Mei 2021 - 11:11:00 WIB
    100 Hari Kapolri, Peluncuran Berbagai Aplikasi Wujud Keseriusan Perbaikan Korps Bhayangkara
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved