Cimahi tiraskita.com,- Stunting masih menjadi masalah yang perlu menjadi prioritas pembangunan di Kota Cimahi. Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan

">
Jum'at, 17 Mei 2024  
 
Diseminasi AKS Untuk Percepatan Penurunan Stunting Di Kota Cimahi

Kah | Jawa Barat
Rabu, 17 Mei 2023 - 12:13:14 WIB

Stuntingcimahi
TERKAIT:
   
 
Cimahi tiraskita.com,- Stunting masih menjadi masalah yang perlu menjadi prioritas pembangunan di Kota Cimahi. Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) tahun 2022 masih terdapat 3.036 balita yang mengalami stunting (9,70%), sedangkan berdasarkan Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) prevelensi stunting Kota Cimahi berada di 16,4%. Hal tersebut yang mendasari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi untuk terus melakukan berbagai upaya untuk mempercepat penurunan tingkat stunting di Kota Cimahi. 
Mengundang berbagai pihak untuk percepatan penurunan stunting, DP3AP2KB Kota Cimahi menggelar Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Kota Cimahi Tahun 2023 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Cimahi Utara, pada Selasa (16/05).

Rangkaian pelaksanaan Diseminasi Audit Stunting ini dimulai dengan Rapat Penentuan Lokus AKS I Tahun 2023, Minilokakarya Kecamatan, Identifikasi dan Seleksi Kasus AKS, Kunjungan Lapangan Sasaran AKS, Kajian Kasus AKS, Kunjungan lapangan bersama Tim Pakar, serta Informed Consent Auditee AKS. 
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengungkapkan terkait prevelensi stunting Kota Cimahi sebesar 16,4%, yang masih berada di atas prevelensi stunting pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Kota Cimahi memerlukan strategi yang komprehensif dalam percepatan penurunan stunting agar mencapai angka prevalensi di bawah 14% pada tahun 2024 dan mewujudkan zero new stunting di Jawa Barat.

“Percepatan penurunan stunting saya pastikan telah menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Cimahi tahun 2024, yang sejalan dengan penyelenggaraan reformasi birokrasi tematik sesuai arahan pemerintah pusat sebagai bentuk sinergi dan integrasi stunting dalam perencanaan kinerja Pemerintah Daerah Kota Cimahi tahun 2024,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Cimahi juga telah menerima Rekomendasi Hasil Kajian Audit Kasus Stunting di Kota Cimahi dari Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kota Cimahi yang terdiri atas Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi dan Psikolog. Dalam hasil audit kasus stunting di Kota Cimahi tercatat bahwa beberapa hal yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat stunting di Kota Cimahi adalah beberapa hal seperti Balita (Bayi di bawah usia lima tahun) dan Baduta (Bayi di bawah usia dua tahun) tumbuh di dalam keluarga perokok aktif, sanitasi yang tidak layak, lingkungan rumah yang kumuh dengan ventilasi dan cahaya matahari buruk, serta pola makan yang belum dapat dikategorikan sebagai makanan sehat dan bergizi berimbang.

Dikdik juga menyepakati beberapa program prioritas untuk tindak lanjut atas rekomendasi Tim Pakar Audit Kasus stunting Kota Cimahi, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin ibu hamil, edukasi, konsultasi dan pendampingan pada ibu hamil terkait gizi selama proses mengandung, melahirkan hingga menyusui, serta KB pasca persalinan. Sasaran Balita dan Baduta akan dipastikan untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang, imunisasi dasar lengkap, pemantuan tumbuh kembang yang meliputi deteksi dini tumbuh kembang dan penyakit pada balita, pemberian terapi asam folat, Zinc, Vit. A, Vit. C, B-Complex dan obat cacing, serta observasi tumbuh kembang berkelanjutan, serta pendampingan sasaran keluarga beresiko stunting. 
Selain itu Pemkot Cimahi juga akan menjamin pendaftaran BPJS kesehatan bagi keluarga beresiko stunting (PBI BPJS), sosialisasi serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga perbaikan sanitasi lingkungan.

“Kami telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting Kota Cimahi, yang terdiri dari tim pakar dan tim teknis dari RSUD Cibabat dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dengan tugas utamanya mengidentifikasi risiko dan penyebab stunting pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, termasuk mengatasi masalah mendasar dalam bentuk rekomendasi tindak lanjut,” tutur Dikdik lebih lanjut.

Informed Consent Auditee AKS. 
Penjabat (Pj) Wali Kota Cimahi, Dikdik S. Nugrahawan mengungkapkan terkait prevelensi stunting Kota Cimahi sebesar 16,4%, yang masih berada di atas prevelensi stunting pemerintah pusat, Pemerintah Daerah Kota Cimahi memerlukan strategi yang komprehensif dalam percepatan penurunan stunting agar mencapai angka prevalensi di bawah 14% pada tahun 2024 dan mewujudkan zero new stunting di Jawa Barat.
“Percepatan penurunan stunting saya pastikan telah menjadi salah satu prioritas pembangunan Kota Cimahi tahun 2024, yang sejalan dengan penyelenggaraan reformasi birokrasi tematik sesuai arahan pemerintah pusat sebagai bentuk sinergi dan integrasi stunting dalam perencanaan kinerja Pemerintah Daerah Kota Cimahi tahun 2024,” tegasnya.
Sebelumnya, Pemkot Cimahi juga telah menerima Rekomendasi Hasil Kajian Audit Kasus Stunting di Kota Cimahi dari Tim Pakar Audit Kasus Stunting Kota Cimahi yang terdiri atas Dokter Spesialis Kandungan, Dokter Spesialis Anak, Ahli Gizi dan Psikolog. Dalam hasil audit kasus stunting di Kota Cimahi tercatat bahwa beberapa hal yang menjadi penyebab masih tingginya tingkat stunting di Kota Cimahi adalah beberapa hal seperti Balita (Bayi di bawah usia lima tahun) dan Baduta (Bayi di bawah usia dua tahun) tumbuh di dalam keluarga perokok aktif, sanitasi yang tidak layak, lingkungan rumah yang kumuh dengan ventilasi dan cahaya matahari buruk, serta pola makan yang belum dapat dikategorikan sebagai makanan sehat dan bergizi berimbang.
Dikdik juga menyepakati beberapa program prioritas untuk tindak lanjut atas rekomendasi Tim Pakar Audit Kasus stunting Kota Cimahi, di antaranya dengan melakukan pemeriksaan rutin ibu hamil, edukasi, konsultasi dan pendampingan pada ibu hamil terkait gizi selama proses mengandung, melahirkan hingga menyusui, serta KB pasca persalinan. Sasaran Balita dan Baduta akan dipastikan untuk mendapatkan makanan bergizi seimbang, imunisasi dasar lengkap, pemantuan tumbuh kembang yang meliputi deteksi dini tumbuh kembang dan penyakit pada balita, pemberian terapi asam folat, Zinc, Vit. A, Vit. C, B-Complex dan obat cacing, serta observasi tumbuh kembang berkelanjutan, serta pendampingan sasaran keluarga beresiko stunting. 
Selain itu Pemkot Cimahi juga akan menjamin pendaftaran BPJS kesehatan bagi keluarga beresiko stunting (PBI BPJS), sosialisasi serta edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), juga perbaikan sanitasi lingkungan.
“Kami telah membentuk Tim Audit Kasus Stunting Kota Cimahi, yang terdiri dari tim pakar dan tim teknis dari RSUD Cibabat dan Dinas Kesehatan Kota Cimahi, dengan tugas utamanya mengidentifikasi risiko dan penyebab stunting pada kelompok sasaran audit berisiko stunting, termasuk mengatasi masalah mendasar dalam bentuk rekomendasi tindak lanjut,” tutur Dikdik lebih lanjut. (IKPS/Arif.s)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Penggunaan Digitalisasi Di Pasar Rakyat, Pemkot Cimahi Berikan Pembinaan
  • Anggota DPRD JABAR Siti Muntamah Bahas Implementasi Demokrasi hingga Karakter Pemimpin
  • Penyakit TBC Merupakan Penyakit Yang Cepat Menular, Kota Cimahi Harap Pencegahan
  • Plh. Kapuspen Kemendagri Tekankan Komitmen Keterbukaan Pengelolaan Informasi PJB
  • Pansus IV DPRD JABAR : RPJP Jawa Barat Harus Sinergi Dengan RPJP Nasional
  • Perda Disabilitas Pansus ll DPRD JABAR Kunjungi Yogyakarta
  • Kadisdik Prov Riau Tengku Fauzan Ditahan Jaksa
  • Pansus III DPRD JABAR Kunjungi Kementrian Dalam Negeri Dan BRIN
  • Pansus I DPRD JABAR Ingatkan Kinerja BUMD Yang Belum Maksimal
  •  
     
     
    Senin, 09 Agustus 2021 - 11:52:26 WIB
    Kapolsek Dolok Masihul Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dosis 2
    Sabtu, 06 Februari 2021 - 17:04:29 WIB
    Unit Reskrim Polsek Perhentian Raja Tangkap Pengedar Shabu di Desa Lubuk Sakat
    Selasa, 27 Juli 2021 - 11:26:28 WIB
    Presiden Jokowi: ASN Tak Boleh Minta Dilayani dan Bergaya Kolonial
    Senin, 13 Juli 2020 - 10:23:48 WIB
    Komandan Korem 142/Tatag Pimpin Sidang Parade Catar Akmil 2020 Sub. Panda Mamuju
    Selasa, 28 Juli 2020 - 11:02:26 WIB
    Dalam Rangka Hari Bakti ke-73 TNI AU, Lanud Sam Ratulangi Gelar Ziarah ke TMP
    Senin, 29 Agustus 2022 - 14:15:52 WIB
    Siap-siap! Khusus PNS Kartu Kredit Siap Pakai Mulai Bulan Depan
    Jumat, 14 Februari 2020 - 15:54:43 WIB
    Satnarkoba Polres Rohul Tangkap Tiga Pelaku, Satu IRT Saat Sedang Asyik Shabu Dalam Rumah di Puo Ray
    Kamis, 07 Januari 2021 - 21:30:38 WIB
    Di Kuala Selat
    Bupati Inhil Serahkan Langsung Bantuan untuk Korban Bencana Alam
    Kamis, 16 Mei 2024 - 12:25:43 WIB
    Perda Disabilitas Pansus ll DPRD JABAR Kunjungi Yogyakarta
    Selasa, 24 Januari 2023 - 16:03:52 WIB
    Dikukuhkan Gubernur Syamsuar, Komjen Pol Gatot Edy Kembali Terpilih Jadi Ketua PMRJ 2023-2026
    Kamis, 28 Mei 2020 - 12:54:18 WIB
    Sekda Kampar Pimpin Rapat Rasionalisasi APBD 2020
    Senin, 25 Oktober 2021 - 14:31:32 WIB
    Silaturahmi Sesepuh, Ajang Koreksi dan Pembelajaran
    Senin, 15 November 2021 - 08:46:52 WIB
    Koruptor Buruan Kejati Papua Ditangkap di Gianyar
    Sabtu, 20 Maret 2021 - 21:08:55 WIB
    Bupati Siak Alfedri Hadiri Musda IV HIMPAUD
    Sabtu, 13 November 2021 - 16:00:59 WIB
    Walikota Harapkan Investasi Terus Meningkat
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved