Seperti halnya yang dilakukan oleh petani bawang di Cimahi Jawa Barat. Yohanes carvalo (Anes) petani yagg melakukan aktifitas di wabah Covid 19 ini tetap menikmati kesehariannya tanpa terpengaruh Covid19.

Ditemui oleh Wartawan Tiraskita.com Jabar,  Anes dengan tekun  melalukan penanaman daun Bawang, diarea lahan seluas  kurang lebih satu hektar. Selasa 02/06/2020.

Dia menjelaskan bahwa dia telah menekuni bertani  daun bawang kurang lebih sembilan bulan. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa daun bawang sangat terpengaruh oleh kedaan  cuaca.

"Daun bawang sangat bagus di cuaca musim kemarau seperti saat ini, namun kendala yg di hadapi oleh petani daun bawang adalah serangan hama yang biasa terjadi pada malam hari sehingga dalam mengatasinya dilakukan penyemprotan pada malam hari," paparnya.

Anes menambahkan bahwa hasil panen daun bawang biasanya di jual kepada bandar yg menampung hasil panenya.Sekali panen maksimal empat bulan sekali dgn hasil 40 ton,biaya pemeliharaan daun bawang ini, kurang lebih lima puluh juta,dan hasil penjualan pun sekali panen di kisaran dua ratus juta hasil kotor ungkapnya.

Ia berharap  kepada pemerintah kota cimahi dimasa pendemik covid 19 ini, agar pemerintah mengarahkan  masyarakat untuk jadi petani, karena  banyak masyarakat yg menganggur dan  kalau ada lahan lahan tidur di cimahi utara itu supaya dimanfaatkan oleh masyarakat dengan permodalan dari pemerintah," harapnya.

Salah satu masyarakat kota cimahi yang berada di lokasi  Empirisman Zebua sangat termotifasi dan ingin bertani seperti Anes, namun modal untuk menjalankan pertanian seperti ini tidak ada.

"Bertani seperti ini sangat cocok  di situasi pendemik covid 19 ini,"ungkap Empi.(Arif S)