Selasa, 30 April 2024  
 
6 Bangunan Bersejarah di Pekanbaru Ini Bangkitkan Kenangan Tempo Dulu

Arif Hulu | Budaya
Kamis, 15 Oktober 2020 - 12:16:27 WIB

Rumah Tuan Kadi di tepian Sungai Siak Pekanbaru, sebuah bangunan peninggalan tempo dulu yang mempunyai cerita sejarah tersendiri. [Dok Pekanbaru Heritage Walk]
TERKAIT:
   
 
PEKANBARU | Tiraskita.com - Kota Pekanbaru Provinsi Riau menyimpan jejak sejarah yang menarik, di antaranya adalah peninggalan berarsitektur khas yang hingga saat ini masih berdiri.

Peninggalan bersejarah ini nyaris terlupakan, namun cerita di balik kejayaan masa itu masih tersimpan menawarkan kenangan dan romantisme masa lalu.

Jejak bersejarah dapat ditelusuri di sepanjang kawasan tepian Sungai Siak, menyusur dari hulu ke hilir, mulai dari Senapelan, Pasar Bawah, hingga hilirnya ke Tanjung Rhu Pekanbaru.

Jalur ini dahulu merupakan pusat bagi denyut nadi kota dan sentra niaga di masa awal berdirinya.

Berikut ini adalah beberapa peninggalan, berdasarkan data yang diambil dari Pekanbaru Heritage Walk (PHW), dan ditulis kembali Suara.com, Kamis (15/10/2020).

1. Rumah Singgah Sultan Siak

Rumah Tuan Kadi atau lebih dikenal dengan Rumah Singgah Sultan didirikan sekitar tahun 1895 oleh H Nurdin Putih, mertua dari Tuan Kadi H Zakaria.

Dikenal sebagai Rumah Singgah Sultan, karena saat Sultan Syarif Kasim II melakukan perjalanan ke Pekanbaru dari ibu kota Kesultanan Siak di Siak Sri Indrapura akan singgah terlebih dahulu ke rumah ini.

Kemudian, Sultan akan berjalan menuju Masjid Nur Alam (sekarang Mesjid Raya Pekanbaru) melewati Hasyim Straat, sebuah jalan kecil yang berada di samping kiri masjid.

Selama berada di Pekanbaru, Sultan akan menginap di Istana Hinggap.

2. Istana Hinggap

Rumah yang dijuluki Istana Hinggap ini juga merupakan kediaman Tuan Kadi Haji Zakaria, seorang mufti Kesultanan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim, dan yang mengajarkan Sultan Syarif Kasim II perihal ilmu agama Islam.

Menjadi tempat menginap bagi Sultan Syarif Kasim II selama berada di Pekanbaru, sehingga rumah ini memiliki sebuah kamar khusus untuk sultan saat ia menginap di rumah sang guru.

Rumah bergaya Indische ini dibangun sekitar awal 1900-an, di masa agresi militer Belanda ke II tahun 1949.

Belanda menjadikan rumah ini sebagai penjara dan rumah sakit. Rumah ini juga pernah menjadi tempat berlangsungnya rapat pembentukan Provinsi Riau.

Di dalamnya masih tersimpan foto-foto Sultan Syarif Kasim II dan Tuan Kadi, berbagai benda peninggalan serta hadiah, seperti kursi dari Laksamana Raja Di Laut kepada Sultan Siak.

3. Rumah Tinggi (Rumah Tenun)

Sedikit ke hilir dari Rumah Singgah Sultan, terdapat sebuah rumah diperkirakan dibangun pada 1887 milik H Yahya, seorang tauke getah ternama di masa itu.

Selama perjuangan merintis kemerdekaan rumah ini banyak memiliki peranan bagi perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, sejak masa prakemerdekaan hingga masa penumpasan pemberontak PRRI di Sumatera Bagian Tengah, sebagai gudang logistik dan dapur umum, serta basis pejuang Fisabilillah.

Rumah ini pernah pula didiami salah seorang menantu H Yahya yakni KH Muhammad Syech, seorang imam besar Masjid Nur Alam (sekarang Masjid Raya Pekanbaru).

KH Muhammad Syech pernah juga menjabat sebagai kadi Sultan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Kasim.

Semasa ditempati Hj Ramnah Yahya, rumah ini dijadikan pula sebagai tempat mengajar anak-anak mengaji, menenun dan menokat.

Saat ini, rumah ini dimanfaatkan bagi ibu-ibu dan remaja putri di Kampung Bandar Pekanbaru untuk kegiatan membuat tenun Siak.

Pengunjung dapat melihat langsung proses menenun dan membeli berbagai produk tenunan yang dikerjakan oleh perajin sebagai souvenir.

4. Terminal Lama Pekanbaru

Tak jauh dari Rumah Singgah Sultan, terdapat sebuah konstruksi halte, satu-satunya bangunan yang tersisa dari terminal lama Pekanbaru, antara tahun 1950-1970.

Terminal yang terletak di tepian Sungai Siak ini pada masanya menghubungkan bermacam moda transportasi darat dan air, dari dan menuju ke Pekanbaru.

Peninggalan halte tersebut menjadi saksi bisu akan kejayaan PO Bus seperti Sinar Riau dan Batang Kampar yang saat itu membawa penumpang menuju Sumatera Barat, Duri serta Dumai.

5. Pelabuhan dan Gudang Pelindo

Gudang ini merupakan saksi bisu kejayaan perdagangan antara Sumatera Timur/Pekanbaru ke Singapura.

Pelabuhan lama Pekanbaru dibangun oleh Belanda tahun 1920-an. Saat itu, pelabuhan ini disinggahi kapal-kapal dari KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij/Perusahaan Pelayaran Belanda).

Kapal-kapal ini membawa rupa-rupa hasil alam dari Tapung, Payakumbuh, dan dari berbagai wilayah Sumatera Tengah lainnya lalu kemudian dibawa ke Singapura.

Di dalam salah satu foto hitam putih di Leiden, memperlihatkan salah satu kapal dari KPM tujuan Afrika Selatan via Singapura singgah di Pelabuhan ini.

Di masa kejayaannya, gudang-gudang ini penuh dengan berbagai komoditas dan barang-barang yang akan dikirim menuju Singapura dan kota-kota lain melalui Selat Melaka.

6. Tugu Nol Kilometer

Terletak dekat Gudang Pelindo, tugu ini merupakan patok nol kilometer sebagai penanda pembuatan jalan penghubung antara Pekanbaru-Bangkinang-Payakumbuh.

Tugu Nol Kilometer Pekanbaru ini dibuat oleh Belanda pada tahun 1920.

Di masanya, jalan penghubung ini menjadi urat nadi perdagangan antara pantai Barat dan Pantai Timur Sumatera saat itu.

Barang-barang dari pantai Barat Sumatera dibawa menuju Pelabuhan lama (Pelindo) Kapal kapal dagang dari KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) seminggu sekali berlayar dari Pekanbaru menuju Singapura/Tumasik.

Dari Singapura, barang-barang dari Sumatera dikirim ke berbagai negara. Pembangunan jalan yang ditandai pembuatan patok ini, mengawali pesatnya perkembangan Kota Pekanbaru.

Sumber : suara.com


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Persiapan Atlet Menuju PON Aceh-Sumut, KONI Riau Terapkan Inovasi Sport Science dan Sport Medicine
  • Kabupaten Bengkalis Peringkat II Dan Ditunjuk Sebagai Tuan Rumah MTQ Ke-43 Tahun 2025
  • Kepala Sekolah SMK 1 Siduaori di Tahan Oleh Polres Nias Selatan
  • Ranperda Diharapkan Dapat Melindungi Petani dan Peternak Di Jabar
  • Pererat Silaturrahmi, TP PKK dan DWP Riau Gelar Halalbihalal
  • Pemprov Riau Gelar Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah ke-28
  • PWI Pusat Rusak Akibat Korupsi Dana Hibah Rp.2,9 M, Jusuf Rizal Desak KLB
  • Pj Gubri Ikuti Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024 di Surabaya
  • Pentingnya Pembinaan Atlet Sejak Usia Dini
  •  
     
     
    Rabu, 03 Agustus 2022 - 06:59:04 WIB
    Survei Calon Gubernur Riau 'VOXinstitute' : Syamsuar Tertinggi, Diikuti Edy Natar dan Syamsurizal
    Senin, 11 Oktober 2021 - 15:13:07 WIB
    Jubir Satgas Covid-19 Riau Berharap Kondisi Masyarakat Sadar Prokes Dipertahankan
    Jumat, 03 September 2021 - 12:08:45 WIB
    Sertifikat Vaksin Jokowi Beredar Viral di Medsos
    Jumat, 25 Juni 2021 - 20:14:06 WIB
    Polri Targetkan Vaksinasi Massal Serentak 1 Juta di Seluruh Indonesia Besok
    Sabtu, 03 April 2021 - 09:46:44 WIB
    Polda Banten gelar apel gabungan Pam RI 2 di Tanara Kab. Serang
    Kamis, 16 November 2023 - 16:16:56 WIB
    Komisi III DPR RI Berikan Dukungan kepada Kejaksaan RI Untuk Menjaga Netralitas Pemilu 2024
    Senin, 29 November 2021 - 10:54:00 WIB
    Bupati Kampar H. Catur Sugeng, Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW
    Sabtu, 27 November 2021 - 10:10:59 WIB
    Kasus pencemaran sungai di Rohul.hingga matinya ribuan ikan,hari ini Resmi dilaporkan Ke menteri
    Senin, 22 Maret 2021 - 08:55:14 WIB
    Oleh Soleh Ajak Generasi Muda Kembalikan Fungsi Masjid
    Selasa, 08 Desember 2020 - 09:32:50 WIB
    Kronologi 6 Pengikut HRS Tewas Ditembak di Tol
    Minggu, 31 Mei 2020 - 20:09:44 WIB
    Proyek Padat Karya Tunai Dan Reguler
    Kementerian PUPR Desain Lapangan Pekerjaan Melalui Proyek Padat Karya dan Reguler
    Senin, 03 Oktober 2022 - 15:15:18 WIB
    Restoratif Justice, Kejati Riau Hentikan 2 Perkara Pencuri dan Penadah HP
    Jumat, 01 April 2022 - 19:01:41 WIB
    Danlanud S Sukani Hadiri Upacara Peringatan Hari Jadi Kab Cirebon ke 540
    Selasa, 10 Agustus 2021 - 15:10:17 WIB
    Gubri: Pemprov Riau Semangat Dorong Pembangunan Ekonomi Syariah Di Riau
    Minggu, 28 Februari 2021 - 18:28:16 WIB
    LAWAN KORUPSI
    Gubernur Sulsel Ditangkap KPK, Ini Tanggapan PDI Perjuangan
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved