Jum'at, 17 Mei 2024  
 
Keberhasilan Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU
Mahasiswa USU Meningkatkan Kreatifitas Anak-Anak Desa Maimun Saleh Dalam Program Pembela

RL | Ekbis
Selasa, 21 Desember 2021 - 14:26:42 WIB

dok
TERKAIT:
   
 
Tiraskita.com - Pembela (pemberdayaan anak-anak desa) adalah prorgram yang dibuat oleh Mahasiswa FISIP USU, prodi Ilmu Kesejahteraan Sosia. Tujuan dalam program ini adalah untuk meningkatkan kreativitas pada anak-anak Desa Maimun Saleh apalagi semenjak pandemi covid-19 ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktunya dalam bermain gadget dan kurang produktif dalam belajar. Hal inilah yang membuat Siti Aisyah dengan Nim: 180902098 melakukan program ini, PKL- 2 dengan Supervisor Sekolah Bapak Husni Thamrin, MSP mengajak anak-anak sekitaran lingkungan untuk berkreasi.

Program ini dilakukan selama kurang lebih 3 bulan mulai dari hari kamis, 09 september 2021 sampai dengan hari senin,13 desember 2021. Niat aisyah membuat ini disambut baik sama anak-anak dengan gembira, mereka sangat senang saat aisyah membuat rencana untuk lebih giat dalam membaca. Bertempat di Desa Maimun Saleh Kec. Sukajaya Kab. Kota Sabang. Kegiatan dilakukan dilingkungan rumah, dengan rata-rata usia rentang 7-10 tahun. Kegiatan dilaksanakan dua kali dalam seminggu.

Pada dasarnya prorgam ini dilaksanakan dengan landasan teori pemberdayaan masyarakat. Vitalaya (2000) mendefenisikan pemberdayaan masyarakat sebagai proses pengembangan kemampuan sumber daya manusia, sarana prasarana, dan faktor lainnya termasuk pengembangan tiga P (pendampingan, penyuluhan, dan pelayanan).

Perdampingan artinya ikut serta dengan masyarakat, penyuluhan bearti pencerahan masyarakat, sedangkan pelayanan artinya fungsi pengendali aset fisik dan non fisik yang diperlukan masyarakat. Pemberdayaan bisa dilakukan dalam beberapa tahap. Berikut tahapan pemberdayaan masyarakat oleh dedeh Maryani dan Ruth Roselin E. Nainggolan (2019:13), yaitu:

1. Tahap persiapan tahap ini ditandai dengan pengenalan lingkungan dan persiapan dari community worker, yang dilakukan meminta izin kepada kedua orang tua dan geuchik untuk melaksanakan program pemberdayaan kepada masyarakat. Hingga geuchik menyarakan untuk memanfaatkan semangat amak-anak dilingkungan untuk menjalankan program pemberdayaan.

2. Tahap pengkajian atau assesment atau proses pengenalan masalah dilakukan dengan tools FGD (focus Group Discussion), dimana ke-6 anak yang menjadi partisipan dikumpulkan untuk berdiskusi mengenai masalah begitu juga solusi yang mungkin dapat dilakukan.

3. Tahap perencanaan alternatif prorgam tahap ini, berdiskusi mengenai strategi dan hal yang akan mereka lakukan. Karena strategi nya berupa pendekatan non-direktif (partisipatif), jadi community worker berperan dalam membantu jalannya diskusi, terkait dengan perencanaan, dalam arahan community worker. Dari diskusi ini, ditetapkan bahwa pemanfaatan origami menjadi hiasan dinding. Community worker berperan sebagai pemandu untuk meningkatkan skil kreasi mereka dalam pemanfaatan hiasan dinding.

4. Tahap implementasi program pengerjaan membuat kerajinan dari origami menjadi hiasan dinding memeakan waktu dengan mengelem sisi sudut agar rapi, anak-anak bersemangat dalam mengerjakan skil baru hingga mereka tetap melakukannya ketika nanti ada kegiatan dari sekolah. Hasil yang didapatkan yaitu kupu-kupu dan bunga kerucut yang berasal dari kertas origami.

5. Tahap evaluasi yang dibuat praktikan berdasarkan pandangan Rutman yang menjelaskan bahwa evaluasi program adalah penerapan metode-metode ilmiah untuk mengukur implementasi dari hasil program untuk pengambilan keputusan. Maka, praktikan menilai implementasi program apakah berjalan dengan lancar atau tidak. Dan hasil yang didapat apakah dapat mencapai tujuan atau tidak. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa implementasi program berjalan dengan lancar. Dilihat dari antusias peserta dalam membuat hiasan dinding. Tentunya hasil yang didapat sesuai dengan tujuan yaitu meningkatkan kreativitas anak di Desa Maimun Saleh

6. Tahap terminasi merupakan pemutusan kontrak anatara praktikan dan peserta. tahap ini ditandai dengan kegiatan perpisahan anak-anak. Mereka memberikan kupu-kupu sebagai hadiah (cederamata), community worker memberikan alat tulis agar dapat semangat belajar dan bisa diguna pakai.

Selain prorgam pemberdayaan tersebut, Mahasiswa tersebut juga melakukan penempelan poster dengan tema “ Bahaya Menggunakan Gadget” penempelan poster dilakukan di lingkungan rumah. (rls/red)


comments powered by Disqus


Berita Lainnya :
 
  • Penggunaan Digitalisasi Di Pasar Rakyat, Pemkot Cimahi Berikan Pembinaan
  • Anggota DPRD JABAR Siti Muntamah Bahas Implementasi Demokrasi hingga Karakter Pemimpin
  • Penyakit TBC Merupakan Penyakit Yang Cepat Menular, Kota Cimahi Harap Pencegahan
  • Plh. Kapuspen Kemendagri Tekankan Komitmen Keterbukaan Pengelolaan Informasi PJB
  • Pansus IV DPRD JABAR : RPJP Jawa Barat Harus Sinergi Dengan RPJP Nasional
  • Perda Disabilitas Pansus ll DPRD JABAR Kunjungi Yogyakarta
  • Kadisdik Prov Riau Tengku Fauzan Ditahan Jaksa
  • Pansus III DPRD JABAR Kunjungi Kementrian Dalam Negeri Dan BRIN
  • Pansus I DPRD JABAR Ingatkan Kinerja BUMD Yang Belum Maksimal
  •  
     
     
    Senin, 22 Februari 2021 - 09:58:26 WIB
    Direktur Eksekutif Lemkapi: Respons Polda Banten Adalah Wujud Polisi Presisi
    Minggu, 10 September 2023 - 12:24:05 WIB
    DPRD Jabar SepakatiJadwal Kegiatan, KUA - PPAS Dan Raperda
    Rabu, 29 Juli 2020 - 08:57:58 WIB
    Wakil Bupati H.Darma Wijaya Mendukung Penuh UMKM Masyarakat Untuk Hidup Lebih Sejahtera
    Rabu, 07 Juli 2021 - 11:41:59 WIB
    Pemerintah Kabupaten Sergai Gelar Workshop Dana Desa Untuk Penanganan Covid-19
    Rabu, 20 Mei 2020 - 14:17:55 WIB
    Menari-Nari Diatas Penderitaan Rakyat
    “Hukum Mandul”, Puluhan Mahasiswa Terus Demo Persoalkan Korupsi Dana Bansos Covid-19
    Sabtu, 12 Agustus 2023 - 12:39:52 WIB
    37 Paskibraka Ikuti Pemusatan Latihan Tingkat Kota Cimahi Tahun 2023
    Jumat, 01 Oktober 2021 - 12:41:02 WIB
    Wakil Bupati Tapanuli Tengah Irup Peringatan Hari Kesaktian Pancasila Tahun 2021
    Minggu, 22 Maret 2020 - 18:19:01 WIB
    Covid-19, Dua Pendeta Wafat, Puluhan Jemaat Dirawat Usai Seminar GPIB di Bogor
    Selasa, 26 November 2019 - 07:46:54 WIB
    Menkumham Yasonna Laoly Membuka Prolegnas Dilingkungan Pemerintahan
    Selasa, 03 Maret 2020 - 10:50:21 WIB
    Lenyapnya Buron Mabes Polri Honggo Si Terdakwa Korupsi Rp 37 Triliun
    Kamis, 05 November 2020 - 08:20:48 WIB
    Camat Ganteng Diduga Korupsi Jadi Tersangka
    Rabu, 24 Februari 2021 - 16:19:35 WIB
    Langgar Jam Operasional,
    Ormas Pekat IB DPW Jabar Minta Bekukan Izin Bagi Pelaku Usaha Hiburan Malam
    Kamis, 16 Juli 2020 - 00:38:27 WIB
    Lawan Narkoba
    Sat Narkoba Polres Simeulue, Kembali Tangkap Bandar Narkotikadi Simeulue Aceh
    Jumat, 15 Mei 2020 - 10:04:55 WIB
    Pekerjaan Galian Pipa Gas
    Abaikan Keselamatan Pengguna Jalan, Tanah Digali Dan Biarkan Begitu Saja!
    Selasa, 31 Mei 2022 - 09:32:17 WIB
    Kepemimpinan Dimasa Era New Normal
     
    Riau | Nasional | Ekonomi | Hukrim | Politik | Olahraga | Kesehatan | Budaya | Pendidikan | Internasional | Lifestyle
    Advertorial | Indeks Berita
    About Us | Redaksi | Pedoman Media Siber | Info Iklan | Disclaimer
    Copyright © 2020 PT. Tiras Kita Pers, All Rights Reserved